Kelompok Santoso Baku Tembak dengan TNI-Polri di Poso

Kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso kembali baku tembak dengan tim gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Poso.

oleh Dio Pratama diperbarui 26 Jan 2015, 17:35 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 17:35 WIB
Kelompok Santoso Baku Tembak dengan TNI-Polri di Poso
Kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso kembali baku tembak dengan tim gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Poso. (Dio Pratama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Palu - Kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso kembali baku tembak dengan tim gabungan TNI dan Polri di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (26/1/2015) sekitar pukul 09.30 WITA. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pengejaran terus dilakukan.

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan, aksi baku tembak itu terjadi di Dusun Ratung Raya, Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Sebelum terjadi baku tembak ada laporan warga sekitar Dusun Ratung Raya yang mendengar suara letusan senjata api sebanyak 3 kali di areal perkebunan dusun tersebut.

Dari adanya suara itu, warga yang mendengar letusan itu kemudian melapor ke personel TNI dan Polri yang sedang melakukan patroli di desa.

"Adanya aporan anggota langsung menuju titik suara letusan senjata. Saat tiba, anggota berpapasan dengan kelompok tersebut, sehingga baku tembak terjadi dan kelompok itu melarikan diri," terang Hari yang dikonfirmasi di Palu.

Sampai saat ini, belum dilaporkan ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, pengejaran terus dilakukan dengan menysisir areal perkebunan sekitar TKP.

"Beberapa anggota sudah melakukan olah TKP dan pengejaran. Untuk temuan dalam olah TKP belum ada. Yang pasti, dalam kelompok tersebut terlihat empat orang," jelas Hari.

Meski begitu ia tak bisa memastikan apakah dalam kelompok tersebut terlihat buronan kasus teroris lainnya. "Belum ada laporan kalau dalam kelompok itu terlihat Santoso, Daeng Koro, dan Basri yang merupakan buronan nomor satu TNI dan Polri," tandas Hari.

Sebelumnya, 3 warga di Desa Tangkura bernama Dolfis Alipa (22) Heri Tobio (55) dan Aditya Tetembu (38) ditemukan tewas saat akan pulang dari kebunnya, Kamis 15 Januari 2015 lalu. Penembakan dan pembacokan ke tiga warga Desa Tangkura tersebut, diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya