Sulitnya Mengevakuasi Garuda yang Tergelincir di Lombok

Beberapa kali proses evakuasi pesawat Garuda tidak membuahkan hasil karena amblas, akibat tanah yang berlumpur.

oleh Hans Bahanan diperbarui 05 Feb 2015, 18:13 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2015, 18:13 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Lombok - Pesawat Garuda GA7040 jenis 72-600 PK yang tergelincir sejak Selasa 3 Februari 2015 berhasil dievakuasi siang tadi. Bukan perkara mudah untuk bisa mengangkat burung besi tersebut.

Pihak Angkasapura mengaku kesulitan mengevakuasi badan pesawat dari rumput landasan pacu karena kondisi tanah tempat roda pesawat lembab dan berlumpur.

"Mungkin alam bicara lain, tanah yang di area bandara ini tanah lumpur, apalagi kemarin habis hujan jadi kami kesulitan untuk mengevakuasinya," ujar General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Lombok Pujiono di kantornya, Lombok, NTB, Kamis (6/2/2015).

Namun, sambung dia, pesawat berhasil dievakuasi oleh sekitar 60 orang yang terdiri dari personel Angkasa Pura, beberapa maskapai, dan juga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pesawat dievakuasi dengan cara menggali tanah dan meletakkan alat sebagai dongkrak di bagian roda yang terjebak di tanah.

Proses evakuasi tersebut berlangsung sejak hari Rabu 4 Februari 2014 kemarin. Beberapa kali proses evakuasi tidak membuahkan hasil karena amblas, akibat tanah yang berlumpur.

"Kami mulai mengevakuasi pesawat itu sejak jam 14.00 Wita kemarin. Dan kami hentikan pukul 05.oo subuh, karena teman-teman pada kelelahan, akhirnya kami memberikan izin istirahat selama 2 jam dan melanjutkan kembali pukul 07.00 Wita," ujar dia.

Selama proses pengangkatan sejak pukul 07.00 Wita tadi, lanjut dia, tanah di area bandara mulai mengeras dan tak berlumpur. Sekitar pukul 14.20 Wita, pesawat sudah berhasil dievakuasi.

"Syukurnya selama proses pengevakuasian tadi tidak hujan, kalau hujan saya nggak tahu lah," kata Pujiono.

Dia mengaku, belum mengetahui soal penyebab tergelincirnya pesawat Garuda tersebut. Begitu pun dengan kerugian akibat penutupan bandara selama 2 hari.  "Kerugian kita belum tahu, sementara terkait penyebabnya itu saya serahkan ke KNKT dan menjadi tanggung jawab KNKT," jelas Pujiono.

Pantauan Liputan6.com, selang 8 menit setelah evakuasi, sebuah pesawat Citylink dengan nomor penerbangan QG664 tiba-tiba mendarat di runway Bandara. Pujiono menjelaskan, pihaknya telah memberikan pengumuman kepada setiap maskapai bahwa bandara akan beroperasi penuh mulai pukul 14.00 Wita.

"Sudah kita kasih warning prediksi bandara akan dibuka pada pukul 14.00 Wita, sehingga pihak maskapai sudah prepare berangkat dari bandara masing-masing," tandas Pujiono. (Ndy/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya