Liputan6.com, Jakarta - Lagu Bengawan Solo gubahan Gesang Martohartono pada 1940 bisa dibilang paling fenomenal di Indonesia. Tak hanya tersohor di Tanah Air, lagu bergenre keroncong ini sangat populer di Jepang setelah diperkenalkan para tentara Jepang yang saat itu menjajah Indonesia.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (9/3/2015), beralih ke tahun 60 hingga 70-an, Koes Bersaudara bersama Muri sang drummer menjadi kiblat musik bergenre pop dan rock and roll di Indonesia, Koes Plus juga terbilang musisi paling produktif.
Masih di tahun 70-an, grup band God Bless dengan pentolannya Ahmad Albar menyita perhatian lewat genre rock dengan lagu Panggung Sandiwara. Genre rock berkembang karena dinilai mampu mengekspresikan diri lebih maksimal.
Raja dangdut Rhoma Irama juga merajai musik di tahun 70 hingga 80-an. Dangdut menjadi akrab di telinga, setelah keberhasilannya mempopulerkan dangdut melalui layar lebar.
Di kalangan penyanyi Solo, nama Chrisye terbilang sukses mengarungi 3 dekade bermusik. Suara khasnya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Lagu cinta hasil kolaborasi dengan Erwin Gutawa mencatatkan kesuksesannya.
Memasuki tahun 90-an hingga 2000, grup band mulai mendominasi industri musik Tanah Air, mulai dari Dewa 19, Gigi, Padi, Sheila on 7 hingga Peterpan di awal era milenium menjadi primadona.
'Demam' girl band dan boy band yang datang dari Korea sempat memengaruhi musik Tanah Air. Cherrybelle salah satunya. Grup vocal ini terdiri dari 9 gadis belia yang bernyanyi sambil menari.
Perkembangan pesat musik di Tanah Air ternyata seiring dengan perkembangan permasalahannya. Mulai soal pembajakan hingga kisruh royalti.
Adalah Persatuan Artis, Pencipta dan Rekaman Musik Indonesia (PAPRI) yang mengusulkan adanya Hari Musik Nasional kepada pemerintah. Tentunya sebagai harapan agar penetapan ini bisa memperbaiki kondisi industri musik di Tanah Air.
Tangga 9 Maret pun dipilih sebagai penghormatan kepada WR Soepratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Gayung bersambut, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keppres Nomor 10 Tahun 2013 tentang penetapan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional.
Lalu pascapenetapan, selesaikah permasalahan dunia musik di Tanah Air? (Dan/Ans)
Hari Musik Nasional dan Belantika Musik Tanah Air
Perkembangan pesat musik di Tanah Air seiring dengan perkembangan permasalahannya. Mulai soal pembajakan hingga kisruh royalti.
diperbarui 09 Mar 2015, 07:28 WIBDiterbitkan 09 Mar 2015, 07:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sudah Tobat dari Perbuatan Dosa, Apakah Masih Kena Azab? Simak Kata Ustadz Khalid Basalamah
Wamen ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Sumut Aman Saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Satu Pelaku Penyerangan Pelajar di Bandar Lampung hingga Tewas Menyerahkan Diri ke Polisi
Bus Rombongan Pelajar Diseruduk Truk di Tol Pasuruan, Empat Orang Meninggal
Gokil! Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye Masuk Team of The Week Liga Belanda Pekan 17
Kaleidoskop Lampung 2024: Kepala SMP Tampar Siswa hingga Heboh Pesta Perceraian
PDIP Siaga I Jelang Kongres 2025, Kursi Megawati Digoyang?
Ciri Ciri Negara Berkembang: Karakteristik dan Perbedaan dengan Negara Maju
Gerindra Bantah Salahkan PDIP Terkait Kritik Kenaikan PPN 12 Persen
Menteri Budi Santoso Kunjungi Agate Studio Bandung, Sebut Industri Gim Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi
Ciri Ciri Negara Hukum: Pengertian, Karakteristik, dan Implementasinya
Polda Riau Sita Ribuan Pil Happy Five Untuk Perayaan Tahun Baru