Lembaga Persahabatan RI-Irak Resmi Dibentuk

Ketua Umum PP Muhamadiyah Din Syamsudin mengatakan, Irak menjanjikan peluang bisnis dan perdagangan pasca-perang.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 20 Apr 2015, 15:47 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2015, 15:47 WIB
Lembaga Persahabatan RI-Irak Resmi Dibentuk
(Foto:Rico Pramono)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menjalin hubungan diplomatik cukup lama, kini Pemerintah RI dan Irak memiliki Lembaga Persahabatan. Lembaga tersebut baru saja diresmikan di kantor Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Peresmian yang semula dijadwalkan dihadiri Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al Jaafari, tertunda karena ada keperluan negara yang memaksa dia harus bertolak ke New York, Amerika Serikat. Alhasil, peresmian pun diwakili Duta Besar Irak untuk Indonesia Abdullah Salih.

"Saya sangat bangga dan terharu sudah diresmikan nya Komite Persahabatan yang terbesar Indonesia dengan Irak. Walau menteri luar negeri berhalangan hadir karena tugas negara. Beliau mengutus duta besar agar hadir. Kami juga berusaha akan mengundang perwakilan Indonesia ke Irak," kata Abdullah, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Ketua Umum PP Muhamadiyah Din Syamsudin, diangkat sebagai Ketua Pembina Lembaga Persahabatan. Menurut dia kerja sama ini sangat penting, mengingat Indonesia dan Irak memiliki banyak kesamaan.

"Ini 2 bangsa yang sangat besar. Punya masa jaya di masa lampau. Ibukota negara Islam. Punya karya besar untuk kepentingan umat," jelas Din Syamsudin.

Selain itu, menurut Din Syamsudin, kerja sama ekonomi pun perlu dibangun pasca-perang berkecamuk di Irak. Terutama dalam bidang perminyakan dan gas.

"Pasca-perang, Irak menjanjikan peluang bisnis dan perdagangan yang perlu dimanfaatkan Indonesia. Khususnya migas. Minyak terbaik ada di Irak Utara, Indonesia perlu masuk ke sana," tutup Din Syamsudin. (Rmn/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya