Liputan6.com, Jakarta - Menjelang kongres yang berlangsung 11 Mei 2015 mendatang, Partai Demokrat digoyang masalah internal. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bahkan mendapatkan somasi dari kadernya sendiri.
Sejumlah ketua dewan pimpinan cabang (DPC) Partai Demokrat digeser posisinya dan digantikan oleh pelaksana tugas (Plt). Sebelumnya 3 DPC dari Jawa Timur melakukan somasi, kini giliran 4 DPC di wilayah Jawa Tengah (Jateng) diantaranya DPC Salatiga, DPC Purbalingga, DPC Semarang, dan DPC Batang.
Kuasa hukum DPC wilayah Jateng itu, Bambang Widjoyo, mengatakan para kliennya siap mengajukan somasi kepada SBY untuk mengembalikan hak kliennya.
"DPC Salatiga, Purbalingga, Semarang, dan DPC Batang mengajukan somasi kepada Pak SBY, meminta kepada hak politik klien kami karena telah terjadi cacat prosedur hukum terkait Plt ketua DPC," tutur Bambang di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2015).
Menurut Bambang, kliennya belum mendapat SK pemberhentian, namun DPP Partai Demokrat sudah menunjuk Plt. Hal inilah yang menyalahi aturan. "Karena ini menjelang kongres, klien kami masih mempunyai hak suara sebagai ketua DPC. Bila Plt itu ikut kongres, mereka tidak sah. Klien kami ingin menyelamatkan kongres," tutur dia.
Cari Keadilan
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua DPC Demokrat Salatiga Iwan Setyo menjelaskan hal ini dilakukannya hanya demi mencari keadilan dan bukan untuk menghancurkan kharisma partai Demokrat.
Baca Juga
"Kami semua merasa perjuangan beberapa tahun ini tidak ada sama sekali, perjuangan kami tidak berharga. Kami ingin keadilan. Ketika Kongres 11 Mei di Surabaya, suara kami yang akan menentukan. Tidak ada niat membuat suasana atau meruntuhkan karisma partai," tutur dia.
Advertisement
Karena Loyalis Anas?
Iwan Setyo pun mengatakan pernah mendengar jawaban Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan terkait pemecatannya karena dipandang sebagai loyalis Anas Urbaningrum yang notabene sebagai mantan Ketum Demokrat juga.
"Saya pernah mendengar jawaban Syarief bahwa alasan pemecatan tersebut karena dianggap loyalis Anas. Kalo memang begitu, kenapa 23 DPC Jateng lainnya tidak mengalami pemecatan. Saya kira ada seseorang di balik layar. Tetapi karena menghormati Pak SBY, kita cooling down saja," tutur Iwan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2015).
Jika Iwan tak mau mengungkapkannya, berbeda dengan Ketua DPC Bantang Mochamad Rochim, yang menyebutkan Ketua DPD Jateng, Sukawi Sutarip, diduga di balik ini semua.
"Ini pasti ada hubungannya senang dan tidak senang. Perlu diketahui di Jateng kan belum melakukan Musda. Nah Ketua DPD Pak Sukawi ingin mencalonkan anaknya, kebetulan kami mempunyai kandidat lain. Karena bertentangan dengan Pak Sukawi, jelas kami disingkirkan," jelas Rochim.
Tetap Dukung SBY
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Batang, Mochamad Rochim, menjelaskan dirinya telah bekerja keras di partai Demokrat. Dia pun meluruskan bahwa tak ada niatan sama sekali untuk tidak mendukung SBY menjadi ketua umum lagi.
"Kami hanya ingin meluruskan bahwa kami mendukung SBY. Kami all out mendukung SBY. Saya masuk ke Demorat bukan karena liat partainya tetapi karena pak SBY. Tapi mohon Plt ini dicabut dan hak kami dikembalikan. Pak SBY tahu bagaimana kami di di Jateng mendukungnya," jelas dia.
Sebelumnya, Syarief Hasan menjelaskan usulan Plt itu sendiri datang dari DPD dan sudah dari tahun lalu. Dia pun meminta agar para Ketua DPC yang dipecat itu introspeksi terhadap kinerjanya. Syarief pun menjelaskan langkah somasi tersebut jelas menganggu jalannya kongres nanti. Meski demikian, dia tak merasa khawatir.
Sementara itu, politikus Partai Demokrat lainnya, Ruhut Sitompul, menjelaskan jika tidak sesuai dengan visi dan citra partai layak dipecat. "Kalau tak sesuai citra partai, jangankan ketua DPC, Ketua Umum aja kita pecat," tutur Ruhut. (Han/Yus)