Histeria Keluarga Myuran Sukumaran di Nusakambangan

Keluarga terpidana mati mulai mendatangi dermaga Wijaya Pura, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Apr 2015, 09:16 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 09:16 WIB
Keluarga Myuran Sukumaran
Keluarga Myuran Sukumaran. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Cilacap - Keluarga terpidana mati mulai mendatangi dermaga Wijaya Pura, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Salah satunya adalah keluarga Myuran Sukumaran, anggota sindikat narkoba Bali Nine.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (28/4/2015), keluarga Myuran terlihat jalan kaki dari ujung jalan menuju dermaga. Awalnya mereka tampak tenang menuju gerbang dermaga.

Tiba-tiba, adik Myuran, Brinka Sukumaran menangis histeris. Wanita berambut panjang yang mengenakan kaos putih dibalut kardigan hitam itu tak henti-hentinya menangis.

Brinka sampai harus dipapah 2 wanita lainnya. Keduanya terlihat begitu kencang memegang tangan kanan dan kiri Brinka karena sudah mulai tak kuat berjalan.

Desakan dari awak media yang meliput membuat wanita itu makin histeris. Sampai-sampai, beberapa keluarga lainnya harus membawa Brinka masuk ke dermaga dengan menggendong.

Tangisan belum juga berhenti sampai keluarga masuk ke ruang pemeriksaan pertama. Terlihat juga, Ibu Myuran dan adik lainnya Chinto Sukumaran.

Sementara itu, terlihat juga istri anggota Bali Nine lainnya Andrew Chan, Febyanti yang baru saja menikah di LP Nusakambangan.

Adik Andrew, Michael Chan memimpin rombongan keluarga. Feby berada di barisan kedua rombongan.

Feby mendapat penjagaan ketat dari keluarga. Dia berjalan di tengah kerumunan keluarga berbadan besar.

Feby tidak mau terekspose media dengan terus menutupi wajahnya dengan apa pun. Dia terlihat mengenakan topi putih dengan kacamata coklat yang menutupi sebagian wajahnya. Rambut sebahunya tampak diikat dengan kunciran merah muda.

Tak ada kata yang disampaikan saat kedatangan mereka. Rombongan memilih langsung masuk ke ruang pemeriksaan di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jawa Tengah.

Sejak pagi, keluarga terpidana mati mulai berdatangan ke LP Nusakambangan. Meski belum diketahui kapan eksekusi mati dilakukan, tapi kabar yang beredar, eksekusi akan dilaksanakan Selasa malam ini atau Rabu 29 April dini hari nanti. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya