Adik Terpidana Mati Bali Nine: Ini Menyedihkan dan Mengerikan

Keluarga terpidana mati Andrew Chan berharap Indonesia membatalkan hukuman mati karena bukan jalan terbaik untuk perangi narkoba.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Apr 2015, 08:41 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 08:41 WIB
Keluarga Duo Bali Nine Berharap Tidak Ada Eksekusi Mati
Michael Chan, kakak duo Bali Nine Andrew Chan usai mendatangi Lapas Nusakambangan, Cilacap, Minggu (26/4/2015). Keluarga berharap agar Presiden Jokowi membatalkan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Duo Bali Nine. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Cilacap - Terpidana mati kasus narkoba asal Australia Andrew Chan telah menjalani permintaan terakhirnya sebelum dieksekusi yakni menikahi gadis idamannya, Febiyanti Herewila, Senin 27 April kemarin di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (28/4/2015), meski sulit, keluarga mengaku bahagia bisa menyaksikan hari spesial Andrew di hari-hari akhirnya.

"Kami cukup beruntung dapat berkumpul di hari berbahagia tersebut. Memang sulit, namun cukup membahagiakan. Andrew dan Febri cukup dewasa untuk menentukan apa yang akan mereka lakukan," ujar adik Andrew, Michael Chan.

Michael mengungkapkan perasaan keluarga tentu sangat di hari-hari terakhir jelang eksekusi mati Andrew Chan. Ia terus berharap pemerintah Indonesia mengampuni Andrew dan membatalkan hukuman mati.

"Di hari hari terakhir ini, kami akan ke lapas dan berpamitan dengan Andrew. Itu akan menjadi hal yang paling sulit bagi kami. Apalagi ibu kami harus mengucapkan selamat tinggal beberapa jam sebelum eksekusi. Itu adalah hal paling sulit dan menyedihkan sekaligus mengerikan," ungkapnya.

Meski pemerintah Australia sudah melakukan berbagai upaya untuk melindungi warganya, namun Michael menilai semua keputusan ada di tangan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi sebagai pemimpin negara mempunya kewenangan untuk mengampuni para terpidana.

"Pemerintah Australia sudah melakukan semuanya yang terbaik. Bagaimanapun ini terserah presiden (Jokowi). Sebagai pemimpin sebuah negara, dia bisa menggunakan kekuasaannya untuk menunjukkan rasa belas kasihan dengan mengampuni," ucap Michael.

Michael menambahkan, untuk memerangi narkoba pemerintah Indonesia tidak perlu membunuh orang. Menurut dia, hukuman mati bukan jalan terbaik untuk mengurangi problem narkoba di Indonesia.

"Dia (Jokowi) bisa konsentrasi mengatasi narkoba dengan rehabilitasi. Kita tahu bahwa Indonesia menghadapi permasalahan besar tentang narkoba, namun mengeksekusi bukanlah jalan terbaik," tambah dia.

Andrew Chan menurut Michael, sebenarnya masih ingin membantu masyarakat Indonesia memerangi narkoba. Ia ingin memberikan pembelajaran-pembelajaran tentang bahaya zat-zat psikotropika tersebut.

"Andrew mengatakan bahwa ia akan membantu masyarakat terutama anak muda untuk menjauhi narkoba. Ia ingin mengajak mereka untuk menjauh dari penjara," pungkas Michael. (Nfs/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya