Nepal Kembali Gempa, Kemlu Belum Terima Laporan WNI Jadi Korban

Dari keterangan Kementerian Luar Negeri mereka belum menerima laporan adanya warga Indonesia yang jadi korban.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Mei 2015, 16:24 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 16:24 WIB
Gempa Nepal Luluhlantakan Kuil Bersejarah
Pejalan kaki melintas di sisi salah satu bangunan bersejarah yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,8 di sekitar Kathmandu, Nepal (30/4/2015). Gempa berkekuatan 7,8 yang meluluhlantakkan Nepal pada 25 April 2015 lalu. (Nicolas Asfouri/AFP)

Liputan6.com, Kathmandu - Gempa dahsyat kembali mengguncang Nepal. Gempa tersebut berkekuatan 7,3 skala ritcher (SR).

Meski guncangan gempa cukup dahsyat, Kementerian Luar Negeri belum menerima laporan adanya puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban.

"Sampai dengan saat ini, tidak ada WNI yang terluka akibat gempa tersebut," tulis keterangan resmi Kemlu lewat twitternya, Selasa (12/5/2015).

"Tim Evakuasi WNI dan Bantuan Kemanusiaan unsur BNBP dan Kemlu RI juga aman," sambung pernyataan tersebut.

Kemlu turut mengatakan, semua kegiatan kemanusian RI di Nepal sampai saat ini masih berjalan. Termasuk dengan Rumah Sakit lapangan Indonesia.

"Rumah sakit lapangan Indonesia terus beroperasi, bahkan menerima tambahan pasien baru,"

Nepal diguncang gempa berkekuatan besar, dua pekan setelah bencana serupa memporak-porandakan negara itu. Gempa pertama berlangsung pada  abtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal.

Seperti banyak daerah lain di Nepal, kawasan Ibukota Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.

Korban tewas di Nepal menembus 7 ribu jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Ger/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya