Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum menentukan siapa Jenderal bintang 4 yang akan memegang tongkat panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko. Sampai Saat ini, Jokowi mengaku masih memproses calon yang paling tepat untuk mengisi kursi Panglima TNI.
"Ini masih dalam proses," ujar Jokowi di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Senin (8/6/2015).
Ia mengatakan, akan segera mengumumkan nama-nama yang akan diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) se‎bagai calon pengganti Moeldoko yang akan pensiun Juli mendatang.
Terkait polemik mengenai perlu atau tidaknya rotasi bergilir tiap angkatan TNI yaitu Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk mengisi jabatan panglima TNI, Jokowi enggan berkomentar banyak. Ia hanya menegaskan kalau pemilihan panglima TNI sepenuhnya menjadi kewenangan dirinya sebagai Presiden RI.
‎
"Perlu saya sampaikan semua bisa masuk pada saya, dan menjadi hak prerogatif presiden," tegas Jokowi.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno sebelumnya mengatakan, 3 kepala staf (Kastaf) TNI ‎mempunyai peluang yang sama untuk maju sebagai panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Ia membantah kalau Presiden Jokowi cenderung memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) sebagai panglima TNI.
‎"Panglima ini kan pensiun 19 Juli. Tapi aturan di TNI, dia akan masuk 1 bulan berikutnya. Kemudian dalam aturan tak tertulis ada rotasi darat, laut, darat, udara. Karena darat banyak, tetapi itu bukan harga mati, semuanya tergantung kewenangan presiden. Kalau lihat kemampuan, tiga-tiganya sama saja," ujar Tedjo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Juni 2015 lalu.
Terkait rotasi bergilir jabatan panglima, Tedjo menjelaskan, berdasarkan UU 34 Tahun 2004 tentang TNI, jabatan panglima TNI memang bisa atau dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi militer dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Presiden mempunyai kewenangan penuh menentukan siapa yang akan diangkat menjadi panglima TNI.
"Jadi Mabes TNI yang usulkan. Panglima usulkan ke presiden, nih pak, ini calonnya. Dari yang diajukan itu, beliau akan pilih mana yang paling pas menurut beliau," tutur Tedjo.
Karena tidak ada mantan kepala staf yang masih menjadi perwira tinggi aktif, lanjut dia, maka 3 kepala staf saat ini kemungkinan dicalonkan sebagai panglima TNI. Lalu, siapa yang akan menjadi calon kuat? Tedjo kembali menyerahkan sepenuhnya kepada presiden. "Calonnya pasti 3 itu. Kita tunggu saja siapa yang ditunjuk," ucap Tedjo. (Mut/Sun)
Jokowi: Siapa Panglima TNI Baru Masih Diproses
Presiden Jokowi belum menentukan nama-nama Jenderal bintang 4 yang akan memegang tongkat Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.
diperbarui 08 Jun 2015, 18:04 WIBDiterbitkan 08 Jun 2015, 18:04 WIB
Presiden Joko Widodo menerima penyematan baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jakarta, Kamis (16/4/2015). Presiden Jokowi diangkat sebagai warga kehormatan Pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI Cilangkap (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Guntur Soekarnoputra Ulang Tahun ke-80, Luncurkan Buku Sangsaka Melilit Perut Megawati
5 Cara Mengolah Daun Murbei untuk Dikonsumsi, Ampuh Turunkan Kolesterol dan Menjaga Kesehatan Jantung
Cara Membuat Barcode Berikut Jenis dan Manfaatnya, Menarik Diketahui
MK Kabulkan Uji Materi UU Cipta Kerja, DPR: Angin Segar bagi Buruh
One UI 7 Beta Segera Hadir! Simak Daftar HP Samsung yang Kebagian
Difteri Adalah Penyakit Infeksi Akibat Corynebacterium Diphtheria, Kenali Gejalanya
Panglima TNI Agus Subiyanto Mutasi 76 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya
Daniel Cormier Sebut Ilia Topuria Pantas Menyandang Gelar Petarung UFC Terbaik 2024
80 Rumah Warga di Lampung Tengah Diterjang Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa
WHO: Minuman Beralkohol adalah Faktor Risiko Utama Kematian Dini dan Disabilitas di Kalangan Usia Muda
Deretan Hoaks Catut Nama Kementerian, Simak Daftarnya
Reaksi Joshua Suherman Lihat Polah Abang L Anak Lesti Kejora di HUT Mentari TV, Sebut Istrinya Dibuat Terpingkal-pingkal