Pertimbangan Jokowi Calonkan Gatot Nurmantyo Jadi Panglima TNI

Jokowi mengaku memilih Gatot sebagai calon Panglima TNI sudah melalui pertimbangan. Terutama berkaitan dengan penguatan TNI.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Jun 2015, 14:10 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 14:10 WIB
Gagahnya Jokowi Saat Jadi Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI
Presiden Joko Widodo menerima penyematan baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jakarta, Kamis (16/4/2015). Presiden Jokowi diangkat sebagai warga kehormatan Pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI Cilangkap (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, pemilihan calon Panglima TNI pengganti Jenderal TNI Moeldoko merupakan hak prerogatifnya sebagai presiden. Karena itu, Jokowi menggunakan kewenangannya untuk mencalonkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.

"Saya sampaikan bahwa pencalonan Panglima TNI hak prerogatif Presiden. Saya gunakan kewenangan saya sebagai Panglima Tertinggi TNI untuk mencalonkan KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo," kata Jokowi di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/6/2015).

Jokowi mengaku, pemilihan Gatot sebagai calon Panglima TNI sudah melalui pertimbangan. Terutama berkaitan dengan penguatan TNI.

"Itu sudah melalui pertimbangan terutama untuk penguatan organisasi TNI yang kita hitung berdasarkan situasi geopolitik dan geostrategis terkini," ujar Jokowi.

‎Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun berharap, DPR dapat menyetujui pencalonan Gatot sebagai pengganti Moeldoko. "Saya berharap DPR memberikan persetujuan untuk pencalonan yang sudah saya sampaikan," ujar Jokowi.‎

‎Masa tugas Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko akan berakhir pada 19 Juli 2015. Karenanya, isu siapa calon penerus pemegang tongkat komando untuk memimpin TNI mencuat dalam beberapa‎ waktu terakhir.

‎Berdasarkan aturan yang tidak tertulis, dalam hal ini tidak diatur dalam UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, ada jatah giliran kepempimpinan dari 3 matra TNI, yakni Angkatan Udara (AU), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Darat (AD).‎ Namun, aturan tidak tertulis itu tak berlaku, karena Jokowi mencalonkan Gatot yang satu matra dengan Moeldoko di TNI AD. (Mut/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya