Bersemangat Dorong Reshuffle, JK Disebut Punya Kepentingan

Hal itu disampaikan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam sebuah diskusi bertajuk 'Reshuffle Kabinet: Siapa Masu

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Jul 2015, 22:52 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2015, 22:52 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja Jokowi-JK telah berhembus sejak lama. Namun hingga saat ini, belum ada eksekusi terhadap menteri-menteri yang dinilai mempunyai kinerja buruk.

Muncul pernyataan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkesan berambisi mengganti para menteri di bawahnya. Hal itu disampaikan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam sebuah diskusi bertajuk 'Reshuffle Kabinet: Siapa Masuk, Siapa Keluar?'

"JK terkesan sangat memiliki semangat yang kuat untuk merombak menteri yang kinerjanya buruk. Saya kira ini ada kepentingan tertentu," ujar Ray di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015).

Menurut dia, desakan perombakan menteri Kabinet Kerja ini sudah santer sejak April. Namun, Jokowi terkesan mengabaikan masukan dari sejumlah elemen masyarakat terhadap kinerja para pembantunya itu.

"Desakan resuffle ini malah lebih dominan oleh JK. Desakan-desakan itu muncul tentu ada maksud tertentu. Tapi, kita lihat saja selanjutnya, seperti apa keputusan Jokowi-JK," tandas Ray.

Oleh karena itu, dia berharap Jokowi benar-benar mampu berperan sebagai seorang pemangku kekuasaan. Mantan Gubernur DKI tersebut diminta tegas untuk mengganti menteri yang memang dipandang berkinerja buruk.

Jokowi, lanjutnya, juga perlu mendengarkan masukan-masukan dari orang di sekelilingnya sebagai bahan pertimbangan. Namun, tentu semua kebijakan harus ada di tangan seorang presiden tanpa intervensi pihak manapun.

"Jokowi muncul lah sebagai Presiden, bersikap tegas, pilihlah menteri yang tepat sesuai bidang kemampuan. Di sini ujian Jokowi sebagai pemimpin," pungkas Ray. (Bob/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya