Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Ahok masih menunggu kesediaan warga Kampung Pulo, Jakarta Timur, untuk direlokasi ke Rumah Susun Jatinegara Barat. Relokasi ini penting demi memuluskan proyek normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Jatinegara.
"Sebagian mau, sebagian enggak mau. Yang enggak mau tetap digusur. Jadi Presiden saja sama Gubernur DKI saja cuma butuh 50 persen plus 1. Kalau Kampung Pulo 80 persen setuju ya bongkar," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (5/8/2015).
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu menegaskan, tidak akan memberikan uang kerohiman kepada para warga Kampung Pulo. Solusinya, ucap Ahok, hanya dipindah ke Rumah Susun Jatinegara Barat.
"Saya sudah tegaskan sekarang yang 527 kavling kalau bukan tanahnya, mereka hanya tinggal di rusun. Tidak ada ganti uang kerohiman apapun. Tapi dia ngotot punya sertifikat. Mana sertifikatnya?" ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, sebenarnya sebagian besar warga di Kampung Pulo sudah setuju untuk direlokasi. Namun ada segelintir warga yang tetap menolak dipindah.
"Tapi tentu adalah segelintir oknum yang mau memanfaatkan banjir. Terus mereka juga sepakat mau pindah dekat daerah sana. Kan kita sudah sepakat janji buat yang mau tinggal di daerah sana akan kita bangunkan rusun dekat situ," ujar Ahok.
Sebelumnya, Gubernur Ahok telah bertemu warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang bernaung pada Ciliwung Merdeka. Pertemuan di Balaikota itu untuk membahas rencana relokasi warga ke rumah susun. Dalam pertemuan itu terjadi beberapa fakta menarik.
Ahok menjelaskan, pada pertemuan warga sempat ngotot menyebut memiliki sertifikat kepemilikan tanah dalam bentuk akta jual beli. Setelah diteliti, akta jual beli menunjukkan warga membeli bangunan di atas tanah negara.
"Kalau ini justru memperkokoh Anda menyatakan bahwa tanah ini milik kami," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, pada Selasa 4 Agustus 2015. (Ndy/Yus)
Ahok: Mau Nggak Mau, Warga Kampung Pulo Tetap Digusur
Gubernur Ahok masih menunggu kesediaan warga Kampung Pulo, Jakarta Timur untuk direlokasi ke Rumah Susun Jatinegara Barat.
Diperbarui 05 Agu 2015, 12:11 WIBDiterbitkan 05 Agu 2015, 12:11 WIB
Pengamat menilai mundurnya Ahok dari Partai Gerindra akan menyulitkan komunikasi PDIP-Gerindra. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Update Mobil Tabrak Kerumunan Festival Komunitas Filipina di Vancouver Kanada: Korban Tewas 9 Orang
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Semen Padang Permalukan Persija di Pakansari
Melihat Upaya Pemprov Benahi Jalur Sepeda Jakarta
Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana
20 TikToker Terkaya Dunia 2025, Harta Tembus Rp 672 Miliar
10 Inspirasi Desain Rumah Type 36 agar Terlihat Luas dan Nyaman di 2025
Harga Pakan Mahal, Tingkat Konsumsi Ikan di Jabar Rendah
Ammar Zoni Diperkirakan Bebas dari Penjara Sebelum Akhir Tahun, Bakal Dapat Remisi Hari Kemerdekaan
Manchester United Coba Bajak Kiper Incaran Arsenal untuk Gantikan Andre Onana
Klasemen MotoGP 2025: Menang Perdana, Alex Marquez Gusur Marc Marquez
Emiten TUGU Gelar RUPST 29 April 2025, Ini Agendanya
Ensiklik Laudato Si, Warisan Paus Fransiskus Soal Seruan untuk Tangani Perubahan Iklim