Pemerintah Susun SNI untuk Batik

Batik ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia pada 2 Oktober 2009.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Okt 2015, 12:56 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2015, 12:56 WIB
Saleh Husin
Menteri Perindustrian Saleh Husin. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin ikut memperingati hari Batik Nasional di Museum Tekstil, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sang menteri mengaku bangga pencinta batik dari tahun ke tahun terus meningkat.

Apalagi setelah batik ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia pada 2 Oktober 2009.

"Ini membuktikan eksistensi batik Indonesia di mata dunia. Batik merupakan wujud kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Selanjutnya tugas kita bagaimana menjadikan batik tetap melegenda dan terus dilestarikan," ujar Saleh di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (2/10/2015).

Dia menuturkan, pengakuan dunia sebagai warisan budaya Indonesia harus dijadikan sebagai ajang untuk semakin berinovasi.

"Batik Indonesia punya berbagai keunggulan, di antaranya motif dan merupakan wujud keragaman budaya. Dari prosesnya, batik dikerjakan dengan tangan, di antaranya batik tulis, batik cap merupakan sebuah hasil karya tangan pembatik Indonesia," ucap dia. ‎

Saleh mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi. Dengan adanya standar pembuatan batik tersebut, diharapkan pengembangan jenis motif batik semakin kaya dan beragam.

"Ini kan jenis motif alam batik tulis bisa semakin menarik. Untuk itu ‎Kemenperin melalui Dirjen IKM tahun 2015 sedang menyusun Rancangan SNI untuk batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi," ucap dia.

Saleh mengaku ekspor batik Indonesia saat ini masih tergolong kecil. Karena itu ia mengajak para pembatik untuk menghasilkan batik berkualitas. "Karena itu kami mengajak para perajin batik bisa menerapkan batik mark. Keragaman batik bisa lestari sekaligus meningkatkan pendapatan pembatik," tambah Saleh.

Saleh menjelaskan, saat ini tercatat ada 39.000 unit IKM batik yang mampu menyerap 900.000 tenaga kerja. "Semua kami harapkan bisa melakukan teknik produksi bersih dengan eco efisiensi. Produk batik Indonesia saat ini sudah berwawasan lingkungan dan berpengaruh terhadap pasar," tutur dia.

Acara peringatan Hari Batik Nasional di Museum Tekstil Petamburan, juga diisi oleh pagelaran busana batik karya tiga desainer batik Indonesia. Para model tersebut tampak mengenakan gaun batik dari beberapa jenis batik. Sementara peserta yang hadir terlihat cukup antusias dan mengambil gambar para model. Beberapa model anak-anak yang juga ikut meramaikan pagelaran busana batik tersebut. (Ndy/Ein)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya