Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, cemas dengan buaya yang berkeliaran di Sungai Mentaya di kawasan menuju muara sungai.
"Buaya sering muncul. Biasanya kalau air sungai surut, mereka naik ke lumpur-lumpur di bantaran sungai," kata Rusdi, warga di Kecamatan Seranau, Kotawaringin, Rabu (18/11/2015).
Pada Selasa sore kemarin, warga di kawasan Sei Remiling Desa Ganefo dikagetkan oleh kemunculan seekor buaya sepanjang 2,5 meter. Buaya tersebut naik ke lumpur di bantaran sungai, sehingga membuat cemas warga yang sedang mandi di sungai.
Kemunculan buaya sebelumnya juga membuat cemas masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Baca Juga
"Saya sudah sering mendengar di arah muara ini banyak buaya, tapi baru kemarin saya menyaksikan sendiri kejadian itu. Takut juga saat menyeberang sungai karena buayanya masih terlihat di pinggir sungai," kata seorang warga lainnya, Udin.
Keberadaan buaya, khususnya di sekitar muara, memang sudah terjadi sejak dahulu. Salah satunya di pulau yang bernama Pulau Lepeh, yang diduga menjadi habitat buaya muara.
Masyarakat sering melihat kemunculan buaya di sekitar pulau kecil yang berada di tengah Sungai Mentaya tersebut. Saat sungai sedang surut, tidak jarang warga melihat beberapa buaya berjemur di sisi pulau yang membentuk seperti pantai. Karena itu, warga tidak berani mendekati pulau tersebut.
Beberapa tahun terakhir diperkirakan sudah ada belasan kasus buaya yang menerkam warga. Ada yang selamat, tapi sebagian besar korbannya meninggal dunia.
Bahkan ada beberapa korban yang hingga kini belum ditemukan jasadnya setelah diterkam dan diseret ke dalam sungai oleh hewan buas itu. (Ant/Nil/Mut)**