Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyinggung para pengembang real estate yang tidak membangun saluran air. Akibatnya, muncul genangan-genangan di Ibu Kota selama musim hujan.
Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok ini menyoroti para pengembang yang membangun bangunan tinggi di Jakarta. Hanya saja, mereka tidak membuat pengaturan air yang baik.
Baca Juga
"REI (Real Estate Indonesia) juga nih masih aja tidak mau bikin water trap. Lah, bikin di bawah sumur serapan atau apa," ujar Ahok saat membuka Rapat Kerja Daerah REI Jakarta, di Ritz Calton, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Tidak adanya sistem penampungan air, terang Ahok, membuat jalan di sekitar gedung tergenang. Kalau sudah begitu, pemerintah jadi sasaran kemarahan dan kekesalan warga atau pengelola gedung akibat genangan tersebut.
"Giliran banjir yang disalahin gubernur, bos. Bikin lah paling berapa. Belum lagi yang bawa mobil mewah juga buang sampah sembarangan," kata Ahok.
Ahok juga meminta para pengembang untuk dapat membina para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di pinggir jalan. Hal itu tentunya berdampak kepada kumuhnya kawasan gedung.
"Karyawan bapak ibu itu makannya di mana? PKL. Mending ajak masuk, kasih tarif Rp 20 ribu juga mau, mereka biasa sehari Rp 60 ribu ke preman, oknum. Ini juga supaya indah gedung bapak ibu," imbau suami Veronica Tan ini.