Liputan6.com, Jakarta - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan dirinya tidak bernafsu terhadap harta, tahta (kekuasan), dan cinta, saat mendaftarkan diri sebagai calon komisioner komisi antirasuah itu.
"Kalau ukuran orang selesai (dengan keinginan duniawi) itu soal tidak kemaruk harta, tidak bernafsu kekuasaan, tidak berpose dengan wanita, dan keinginan-keinginan lain, maka menurut saya, saya sudah selesai dengan itu," ujar dia saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Baca Juga
Pernyataan Johan Budi itu menyikapi anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa yang sempat menyinggung soal kasus yang mendera pimpinan KPK nonaktif sebelumnya.
Advertisement
Menurut dia, langkah seseorang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK tidak selalu dilandasi kekuasaan. Dirinya juga menyatakan tidak sedang mencari harta kekayaan dengan melamar sebagai pimpinan KPK.
"Istri saya kerja, gaji saya menurut saya besar. Saya bisa membiayai anak sekolah, saya punya rumah, punya mobil, saya sudah selesai, saya tidak bernafsu kekuasaan," kata Johan seperti dikutip Antaranews.
 Baca Juga
Pada kesempatan itu dia juga menekankan pentingnya KPK untuk fokus terhadap penindakan dan pencegahan korupsi dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan nasional.
Terutama berkaitan dengan hal-hal menyangkut pendapatan dan pengeluaran negara, sumber daya alam, hingga yang berkaitan dengan masyarakat banyak seperti pendidikan dan kesehatan.
Pada senin kemarin Komisi III DPR melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap sejumlah calon pimpinan KPK. Proses ini dijadwalkan akan berlangsung selama 3 hari hingga Rabu besok.