Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir tahun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bak kejar tayang meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di berbagai daerah. Sebagian menilai, langkah ini merupakan suatu bentuk kampanye yang dilakukan Ahok jelang Pilgub DKI Jakarta 2017. Benarkah?
Ahok menampiknya. Ayah 3 anak itu menyatakan, meresmikan RPTR adalah bentuk komunikasi langsung antara dirinya sebagai pemimpin dan warga. Bukan bagian dari kampanye.
"Kalau 2017 (kampanye) mah bagi-bagi sembako. Makanya, ini kan proses. Masak karena kita seorang petahana enggak boleh keluar? Sekarang saya tanya, kalau boleh ngomong fair, saya pernah bagiin kartu enggak?" tutur Ahok di RPTRA Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015).
"Kita pernah bagiin beras enggak? Saya pernah bagiin duit enggak? Enggak pernah. Saya pernah keliling-keliling ke rumah ibadah enggak? Enggak pernah," ucap dia.
Baca Juga
Bagi mantan Bupati Belitung Timur itu, untuk membuktikan kekuatan antarcalon hanya dengan satu cara. Setiap calon harus beradu program dan menawarkan kepada masyarakat.
"Yang penting, kalau kamu mau lawan saya, adu program, sama mendidik orang untuk menjadi cerdas. Saya berani marahin orang enggak? Tetap sama. Saya tetap bilang, kalau lu macam-macam gua cabut lu, gua pecat! Sama," imbuh Ahok.
Dengan begitu, kata Ahok, masyarakat juga mendapat pelajaran tentang bagaimana berpolitik yang baik dibanding yang selama ini dikenal masyarakat. Itu pula yang seharusnya dilakukan semua politikus dan calon kepala daerah.
"Itu yang saya harapkan. Para politisi bisa belajar sesuatu yang lebih baik, mendidik orang untuk lebih cerdas. Kalau saya kampanye, saya datang saja ke kelurahan-kelurahan," pungkas Ahok.
Advertisement