Panglima TNI: Negara Tak Boleh Didikte Siapa pun

Presiden Jokowi sudah menginstruksikan TNI untuk menjaga keamanan tempat-tempat lain dan memberi rasa aman.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Jan 2016, 15:24 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 15:24 WIB
20160114-Polisi-Sisir-Lokasi-Pengeboman-Jakarta-YG
Petugas kepolisian saat melakukan penyelidikan di dekat lokasi pos pol sarinah, Jakarta, Kamis, (14/1/2016). Beberapa ledakan dan suara senjata api terjadi di pusat ibukota. (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Budi Gunawan mengatakan, pelaku teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat diduga terkait kelompok ISIS. Dalam serangan di Sarinah tersebut, 3 tertembak mati dan 4 dilumpuhkan.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, apapun ancamannya, TNI tidak siap menghadapi.

"Ya tanya sama ISIS lah. Kalau ada kejadian semacam ini kita selau siap, negara tidak boleh didikte oleh siapa pun," kata Gatot di Sarinah, Kamis (14/1/2016).

Dia mengatakan, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan TNI untuk menjaga keamanan tempat-tempat lain dan kepada warga.

"Presiden akan mempercepat kembali dari Cirebon," kata Gatot.

Ledakan bom dan baku tembak terjadi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Akibat ledakan ini, 3 polisi dan 1 warga sipil tewas. Beberapa orang lainnya terluka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya