Liputan6.com, Canberra - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memutuskan untuk menghentikan kampanye politiknya untuk sementara waktu. Hal itu ia lakukan untuk mengenang dan merenungkan Paus Fransiskus sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di abad ini.
Berbicara di Melbourne, Albanese yang mengakui keengganannya untuk berbicara tentang keyakinan agamanya di depan umum meskipun ia dibesarkan dalam keluarga Katolik, mengatakan bahwa Paus Fransiskus akan diratapi bukan hanya oleh umat Katolik tetapi juga oleh orang-orang dari semua lapisan masyarakat.
Baca Juga
"Pada saat-saat seperti ini, saya pikir yang dilakukan orang adalah menunjukkan siapa mereka. Katolik hanyalah bagian dari diri saya," katanya.
Advertisement
"Saya pikir kerendahan hatinya, atas caranya merangkul orang miskin, cara ia merangkul pesan keadilan sosial yang saya lihat sebagai pesan Yesus Kristus, sangat penting bagi banyak umat Katolik," kata Albanese, dikutip dari laman thenightly, Selasa (22/4/2025).
"Ia adalah seseorang yang secara pribadi saya kagumi. Ia juga memiliki banyak keberanian. Ia adalah pemimpin yang sangat modern dalam cara ia berperilaku."
Albanese juga mengatakan bahwa ia percaya demokrasi sekuler sangat penting bagi Australia, tetapi ia akan menangguhkan sisa kampanyenya.
Â
Kandidat Oposisi Peter Dutton Lakukan Hal Serupa
Sementara itu, pemimpin Oposisi Peter Dutton juga melakukan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa hari ini bukanlah hari untuk "berpolitik secara terang-terangan".
"Saya tidak berpikir ini adalah hari untuk berpolitik secara terang-terangan sama sekali. Saya pikir hari ini adalah hari yang terbaik untuk merenung," katanya kepada ABC News.
"Jelas, pemungutan suara pendahuluan dibuka hari ini dan semua itu akan terus berlanjut, tetapi saya tidak berpikir ada tempat untuk pukulan telak politik hari ini."
Pada tahap ini, debat ketiga para pemimpin yang akan diselenggarakan oleh Nine Network pada Selasa malam akan tetap berlangsung.
Albanese mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Gubernur Jenderal Sam Mostyn, yang sedang dalam perjalanan ke Turki untuk menghadiri Hari Anzac, dan kemungkinan akan tetap berada di Eropa untuk mewakili Australia di pemakaman Paus.
PM Australia itu mengatakan bahwa ia juga telah berbicara dengan mantan anggota parlemen Partai Nasional Keith Pitt, yang telah ditunjuk sebagai duta besar Australia untuk Takhta Suci pada awal tahun ini.
Advertisement
