Kelihatan Sepele, Tapi 4 Campuran Kopi Ini Bisa Bikin Timbangan Makin Naik!

Lantas, apa saja sih beragam campuran kopi yang dimaksud? Simak lebih lanjut berikut ini!

oleh Gloria Trivena May Ary Diperbarui 22 Apr 2025, 12:13 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 12:13 WIB
es kopi susu kekinian
Ilustrasi es kopi susu kekinian./Copyright shutterstock.com/g/Mrsiraphol... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kopi sudah menjadi minuman favorit bagi banyak orang, terutama di pagi hari. Namun, tanpa disadari, beberapa campuran kopi yang sering dinikmati dan terasa enak di lidah ternyata bisa berdampak pada berat badan. Ya, fakta yang mengejutkan, namun berbagai campuran tersebut akan berisiko menambah berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Nggak cuma berat badan yang naik, campuran-campuran tersebut pun bahkan bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti diabetes misalnya. Untuk itu, kamu wajib menghindarinya agar tubuh bisa tetap sehat untuk menikmati segelas kopi di pagi hari. Lantas, apa saja sih beragam campuran kopi yang dimaksud? Simak lebih lanjut berikut ini!

1. Krimer Non-susu

Krimer non-susu sering menjadi pilihan untuk ditambahkan ke minuman kopi karena praktis dan cocok bagi mereka yang menghindari susu. Namun, di balik kenikmatan yang ditawarkan, krimer ini ternyata kaya akan kalori karena kandungan lemak dan gula tambahan yang dapat meningkatkan berat badan. 

Setiap sendok krimer yang ditambahkan ke dalam kopi dapat menambah jumlah kalori yang dikonsumsi. Penggunaan berlebihan bahkan akan menambah beban kalori harian dan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang nggak diinginkan. Itulah mengapa, sebaiknya kontrol porsi penggunaan krimer non-susu agar kalori tetap terjaga.

2. Gula Tebu

Gula tebu mungkin terdengar lebih alami, tapi tetap saja tinggi kalori. Saat ditambahkan ke kopi secara rutin, kandungan gulanya bisa cepat menumpuk dan berkontribusi pada kenaikan berat badan. Apalagi kalau minumnya lebih dari satu cangkir per hari. 

American Heart Association merekomendasikan konsumsi gula tambahan nggak lebih dari 25 gram per hari untuk wanita dan 36 gram untuk pria. Sebagai alternatif yang lebih baik, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan sirup maple murni atau madu dalam takaran kecil, yang menawarkan rasa manis alami dengan manfaat kesehatan yang lebih baik. Namun, tetap penting untuk mengontrol porsi agar konsumsi kalori tetap dalam batas wajar, ya.

3. Kental Manis

Meski terasa lezat, kental manis adalah salah satu penyumbang kalori terbesar dalam secangkir kopi. Produk ini sering dianggap sebagai ‘susu’, padahal kandungan utamanya adalah gula dan lemak. 

Penambahan kental manis dalam jumlah besar tentunya bisa mengacaukan rencana diet. Dalam jangka panjang, konsumsi rutin dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah metabolisme. Jadi, jangan terlalu berlebihan dalam menggunakannya. Dan sebagai alternatif, pilih campuran kopi yang lebih ringan seperti susu almond tanpa pemanis untuk rasa yang tetap creamy tapi lebih sehat.

4. Produk Susu Tinggi Lemak

Kopi dengan tambahan susu tinggi lemak memang menggoda, tapi juga bisa menyumbang ratusan kalori ekstra setiap minggunya. Susu jenis ini mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang jika dikonsumsi rutin bisa memperlambat metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa membuat angka di timbangan terus naik. 

Selain itu, tubuh jadi lebih rentan terhadap penumpukan lemak di perut. Oleh karena itu, coba pertimbangkan susu skim atau oat milk sebagai pilihan yang lebih sehat.

Jadi, meskipun terlihat sepele, campuran seperti krimer, gula tebu, kental manis, hingga susu tinggi lemak ternyata bisa menyumbang kalori berlebih ke dalam tubuh. Nah, kalau ingin tetap menikmati kopi tapi tetap menjaga berat badan, kamu bisa mulai beralih ke kopi instan tanpa gula atau varian low-calorie coffee. 

Jenis kopi ini lebih aman karena minim tambahan kalori dan tetap bisa dinikmati kapan pun. Bahkan, kopi-kopi seperti ini sekarang sudah tersedia di e-commerce, tinggal pilih sesuai selera dan kebutuhan. Dengan begitu, kamu bisa tetap ngopi tanpa khawatir timbangan naik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya