Liputan6.com, Jakarta - Kematian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, membawa duka ke seantero dunia. Banyak pihak menunjukkan belasungkawanya dengan berbagai wujud, termasuk Menara Eiffel yang memadamkan lampu-lampunya untuk menghormati kepergian pemimpin Gereja Katolik dunia itu untuk selama-lamanya.
Advertisement
Mengutip laman Town & Country, Selasa (22/4/2025), Wali Kota Paris Anne Hidalgo menyampaikan belasungkawa atas kematian Paus Fransiskus di halaman Instagram-nya menyusul kematiannya, kemarin.
Advertisement
"Dengan rasa sedih dan emosional yang mendalam, saya baru saja mendengar tentang meninggalnya Paus Fransiskus," tulis Hidalgo dalam bahasa Prancis. "Pada jam-jam berkabung ini, saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada umat Katolik di Paris, Prancis, dan di seluruh dunia yang berduka hari ini. Semoga pesan universalnya terus menginspirasi generasi mendatang."
Hidalgo juga mencatat di bagian akhir, "Untuk menghormati ingatannya, Menara Eiffel akan dimatikan malam ini, dan saya akan mengusulkan agar sebuah situs di Paris dinamai menurut namanya." Rincian lebih lanjut tentang di mana atau jenis situs apa itu belum dibagikan ke publik.
Menara Eiffel gelap gulita beberapa kali, biasanya sebagai tanda berduka setelah tragedi besar atau kematian tokoh-tokoh terkemuka. Contoh yang terkenal termasuk setelah serangan teroris 13 November 2015 di Paris, serangan di dekat Parlemen Inggris pada 2017, dan kematian Ratu Elizabeth II pada 2022.
Pada Oktober 2017, lampu pada monumen itu diredupkan untuk memberi penghormatan kepada para korban penembakan massal di Las Vegas, yang dipandang sebagai tindakan solidaritas simbolis. Hal itu sejalan dengan saat replika Menara Eiffel di Paris Las Vegas Hotel and Casino meredupkan lampu-lampunya sebagai penghormatan kepada serangan Paris dua tahun sebelumnya.
Pengibaran Bendera Setengah Tiang untuk Hormati Kematian Paus Fransiskus
Terkadang, lampu Menara Eiffel malah bertambah terang sebagai tanda penghormatan. Contohnya pada 2020, lampu dinyatakan untuk menghormati para pekerja kesehatan selama pandemi COVID-19. Lampu juga diterangi warna biru dan kuning sebagai tanda dukungan untuk Ukraina pada Februari 2025.
Pada 2022, pejabat untuk kota metropolitan yang dikenal sebagai Kota Cahaya mengumumkan bahwa lampu Menara Eiffel akan dimatikan lebih awal setiap malam, yakni pada pukul 23.45 malam, alih-alih pukul 1 pagi. Itu adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengurangi konsumsi energi dan mengendalikan biaya yang meningkat.
Di tempat lain, Raja Charles memerintahkan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di sejumlah istana kerajaan menyusul kematian Paus Fransiskus. Hello Magazine melaporkan bahwa selain pengibaran bendera setengah tiang, musik sedih akan dimainkan selama Pergantian Penjaga untuk mencerminkan kesedihan atas meninggalnya mendiang Paus.
Bendera sering dikibarkan setengah tiang untuk menandai meninggalnya para pemimpin dan pegawai negeri lainnya, termasuk mendiang Ratu Elizabeth. Meninggalnya Paus diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Vatikan pada Senin Paskah.
Advertisement
Sempat Berkati Umat di Hari Paskah
Kardinal mengatakan, "Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya."
"Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Tuhan Yang Esa dan Sejati."
Sebelum meninggal, Paus sempat keluar memberkati ribuan orang di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada Minggu Paskah, 20 April 2025. Sementara rencana masih dirampungkan oleh Vatikan, pemakaman harus dilaksanakan antara empat dan enam hari setelah kematiannya, menurut aturan 1996 – kecuali dalam kasus "alasan khusus" yang tidak disebutkan.
Tokoh penting, pemimpin dunia, dan bangsawan diharapkan hadir dalam upacara tersebut. Masa berkabung resmi berlangsung selama sembilan hari sejak hari kematiannya.
Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada Maret 2023, dan kemudian pada tahun yang sama menjalani operasi untuk memperbaiki hernia perut. Ia juga pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya karena infeksi ketika baru berusia 21 tahun.
Penyebab kematian Paus Fransiskus diumumkan karena stroke, yang kemudian diikuti oleh koma dan gagal jantung. Laporan resmi ini dikeluarkan oleh Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan Dr. Andrea Arcangeli dan dipublikasikan oleh Kantor Pers Takhta Suci pada Senin malam, 21 April 2025.
Berdasarkan laporan medis yang dilansir kantor berita Vatican News, Paus Fransiskus memiliki riwayat gagal napas akut akibat pneumonia ganda yang disebabkan oleh berbagai mikroba, bronkiektasis multipel, hipertensi, dan diabetes tipe II. Kematian Paus Fransiskus dipastikan melalui pemeriksaan thanatografi elektrokardiografik.
"Dengan ini saya menyatakan," tulis Dr. Arcangeli, "bahwa penyebab kematian, berdasarkan pengetahuan dan penilaian medis saya, adalah sebagaimana disebutkan di atas."
Advertisement
