Terduga Bandar Narkoba Matraman Selalu Menolak Diminta Identitas

Tahidun tak memungkiri, rumah kontrakan Y dan N kerap didatangi banyak orang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jan 2016, 14:52 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2016, 14:52 WIB
20150909-BNN Tangkap Bandar Narkoba-Jakarta
Tersangka bandar narkoba HUS yang berhasil diamankan BNN Jakarta, Rabu (9/9/2015). BNN berhasil menangkap HUS seorang bandar narkoba dengan aset Rp1,5 milar di kawasan Bandung. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pascapengeroyokan polisi di Berlan, Matraman, Jakarta Timur, Polres Metro Jakarta Timur menangkap 4 pria dan 2 perempuan, Senin 18 Januari kemarin. Mereka diduga bandar narkoba dan pelaku pengeroyokan anggota kepolisian.

Ketua RT 12 RW 04, Jalan Slamet Riyadi 4 Matraman, Tahidun (46) mengatakan, 2 perempuan yang tertangkap berinisial Y dan N. Keduanya tinggal di rumah kontrakan. Namun sampai ditangkap polisi, mereka tidak menyerahkan identitas resmi.

"Dia enggak pernah lapor semenjak tinggal di sini. Setiap diminta identitasnya entar-entar mulu, saya tahu dia tinggal di RW 3 Berlan sana," ujar Tahidun, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Meski mengetahui Y dan N tinggal di Berlan, Tahidun tidak mengetahui pekerjaan mereka.

"Kalau kegiatannya apa, kita kurang tahu jelas. Tapi tidak pernah membaur dengan warga, dia lebih sering bermain dengan warga Berlan," kata dia.

Tahidun juga tak memungkiri, rumah kontrakan Y dan N kerap didatangi banyak orang. "Kadang ada, kadang enggak, saya pikir tamunya itu saudaranya atau apalah," pungkas dia.


Pengeroyokan

Pengeroyokan polisi di kampung Berlan bermula ketika kepolisian menggerebek terduga bandar narkoba Oma Yola (51) di Berlan, Jalan Slamet Riyadi IV, Matraman, Jakarta Pusat.

Polisi memergoki ada pesta sabu di rumah kontrakan. Kepolisian kemudian menutup akses rumah tersebut, demi mengamankan barang bukti beserta pelaku.

Tiba-tiba datang sekelompok orang tak dikenal, mendobrak pintu dari luar. Mereka menyerang dengan senjata tajam ke arah polisi. Polisi juga dilempari barang-barang yang ada di dalam rumah itu.

Dalam kejadian itu, 2 anggota Polsek Metro Senen Brigadir Patrik dan Bripka Taufik bersama 2 informannya, melompat ke Sungai Ciliwung karena terdesak. Posisi rumah memang persis berada di bantaran sungai.

Patrik mengalami luka bacok, sementara Taufik belum diketahui keberadaannya hingga kini. Pencarian terus dilakukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya