Jika Maju Calon Ketum Golkar, Akom Diminta Mundur dari Ketua DPR

Tuntutan Akom untuk mundur dari ketua DPR itu dinilai sebagai sikap DPD Golkar seluruh Indonesia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Feb 2016, 15:17 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2016, 15:17 WIB
20160127-Usai Rapat Bamus, DPR Ungkap Beberapa Kesepakatan
Ketua DPR Ade Komarudin (tengah) didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kiri) dan Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan menyampaikan hasil rapat Badan Musyawarah DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/1). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Ridwan Bae meminta Ade Komaruddin atau Akom untuk mundur dari ketua DPR jika maju sebagai calon Ketua Umum Golkar. Tuntutan itu dinilai sebagai sikap DPD Golkar seluruh Indonesia.

"Itu berangkat dari pernyatan dia sendiri (Akom). Artinya jika maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, maka harus mundur sebagai ketua DPR. Itu harapan DPD I," kata Ridwan Bae di Jakarta, Sabtu (6/2/2016).

Ridwan menilaiAkom tidak menepati janji jika tetap maju sebagai ketua umum Partai Golkar. Untuk itu,Akom diminta konsisten dengan janjinya yang akan fokus menunaikan tugas pokok DPR.

"Dia (berjanji) tidak akan maju. Dia diharapkan konsisten dengan pernyataannya, konsen menjalankan tugas pokok DPR. Berikan kepada Ketua lain agar fokus," ujar Ridwan.

Rapimnas Partai Golkar beberapa waktu lalu menyepakati penyelenggaraan Munas tahun 2016 ini. Salah satu agenda Munas yaitu memilih ketua umum Golkar yang baru.

Sejumlah nama disebut-sebut akan maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Selain Aziz Syamsuddin, juga ada nama Ade Komarudin, Setya Novanto, Idrus Marham, Agus Gumiwang, Mahyudin, dan Indra Bambang Utoyo.

Kemudian muncul juga sosok lain seperti Airlangga Hartanto, Zainuddin Amali, Priyo Budi Santoso, Fadel Muhammad, Gusti Iskandar, serta Syahril Limpo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya