Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan cekcok antara seorang penumpang perempuan dengan pramugari Wings Air di dalam pesawat. Belakangan diketahui, penumpang tersebut adalah Megawati Zebua, anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Partai Golkar.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 13 April 2025, di dalam pesawat Wings Air rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO) sebelum keberangkatan. Insiden ini bermula dari koper milik Megawati Zebua yang berlabel bagasi, namun dibawa ke dalam kabin pesawat.
Baca Juga
Pihak Wings Air telah mengkonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan tengah memproses kasus ini secara hukum. Sementara itu, Partai Golkar, tempat Megawati bernaung, menyatakan akan memanggil kadernya tersebut untuk meminta klarifikasi terkait insiden yang telah mencoreng nama baik partai dan lembaga legislatif.
Advertisement
Publik pun ramai-ramai menyoroti profesionalitas anggota dewan dan standar operasional prosedur maskapai penerbangan.
Berbagai versi cerita beredar di masyarakat terkait kronologi kejadian. Video yang beredar memperlihatkan perdebatan antara Megawati dan pramugari, yang diduga berujung pada tindakan pencekikan. Namun, Megawati membantah tuduhan tersebut dan memberikan klarifikasi versi dirinya.
1. Viral di Media Sosial
Video pertengkaran antara Megawati Zebua dan pramugari Wings Air dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Warganet ramai-ramai mengomentari tindakan Megawati yang dinilai tidak terpuji dan tidak mencerminkan sikap seorang wakil rakyat. Banyak yang mengecam perilaku anggota dewan yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
Kejadian ini menjadi perbincangan hangat dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa warganet meminta agar pihak berwajib menindak tegas Megawati sesuai hukum yang berlaku. Sementara yang lain berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan bijak.
Viralitas video ini juga memicu perdebatan tentang pentingnya etika dan kesopanan dalam berperilaku di ruang publik, khususnya di transportasi udara. Banyak yang menyoroti pentingnya menaati peraturan dan instruksi petugas demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Advertisement
2. Tidak Kooperatif dan Melakukan Tindakan Fisik
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, insiden terjadi dalam proses naik pesawat sebelum keberangkatan penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO) pada 13 April 2025.
Saat itu, pelanggan dengan nomor kursi 19F berinisial MZÂ membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat. "Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, pramugari mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang," ujar dia.
"Namun pelanggan menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin, meski telah dijelaskan secara persuasif. Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari."
3. Maskapai Tempuh Jalur Hukum
Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan bahwa maskapai telah membawa kasus ini ke jalur hukum. Pihak Wings Air tidak mentolerir tindakan yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Mereka berkomitmen untuk melindungi awak kabin dan memastikan keselamatan penumpang.
"Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi awak pesawat dan menciptakan penerbangan yang aman dan profesional bagi semua pihak," ujar Danang dalam siaran pers tertulis.
Langkah hukum yang diambil Wings Air menunjukkan keseriusan maskapai dalam menangani insiden ini. Upaya ini juga menunjukkan komitmen maskapai untuk menegakkan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.Â
"Wings Air menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan, serta awak pesawat merupakan prioritas utama. Kami mengimbau dan mewajibkan seluruh pelanggan mematuhi ketentuan yang berlaku selama berada di area bandar udara dan di dalam kabin pesawat."
"(Ini) termasuk aturan bagasi, keselamatan, dan instruksi dari awak kabin. Setiap bentuk pelanggaran dan tindakan yang mengganggu keselamatan penerbangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.
Advertisement
4. Klarifikasi Megawati Zebua
Megawati Zebua membantah telah melakukan pencekikan terhadap pramugari tersebut. Dalam klarifikasinya, Megawati mengaku hanya meminta pramugari untuk menggeser posisinya agar penumpang lain dapat masuk. Ia membantah tuduhan pendorongan dan pencekikan yang beredar di media sosial.
"Mungkin, video viral itu yang mengatakan mencekik. Itu tidak ada sama sekali, tidak pernah mau mencekik orang. Saya hanya mau menyuruh pramugari geser, agar penumpang yang lain bisa masuk pada saat itu," kata Megawati usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Pemprov Sumut di Gedung DPRD Sumut, Kota Medan, Selasa (15/4/2025).
Diungkapkan Megawati, pada saat dirinya meminta posisi pramugari bergeser, ada warga yang memvideo kejadian tersebut. "Jadi, inilah media sosial itu," ungkapnya.
Klarifikasi Megawati ini tentu saja menjadi bagian penting dalam mengungkap kebenaran dari insiden tersebut. Namun, klarifikasi ini masih harus dikaji lebih lanjut, mengingat adanya bukti video yang beredar di media sosial. Publik masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
5. Golkar Bakal Panggil Megawati Zebua
Sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Ilhamsyah, memastikan bahwa partai akan memanggil Megawati Zebua untuk meminta klarifikasi. Pemanggilan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab partai terhadap insiden yang melibatkan kadernya. Golkar berkomitmen untuk menjaga nama baik partai dan menegakkan kode etik kepartaian.
"Dalam waktu dekat kami bakal minta klarifikasi," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara, Ilhamsyah, Selasa (15/4/2025)
Langkah Partai Golkar ini menunjukkan komitmen partai dalam menjaga integritas dan citra positif. Pemanggilan Megawati diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan sanksi yang sesuai jika terbukti melakukan pelanggaran. Proses klarifikasi ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap partai.
"Pastinya kami meminta klarifikasi untuk mengetahui persis benang merah atas kejadian yang viral tersebut," jelasnya.
Advertisement
