Polisi Tertembak Saat Sergab Teroris Bima Dirawat di RS Sanglah

Kondisi Bharada, polisi yang terluka akibat baku tembak dengan terduga teroris di Bima stabil.

oleh Dewi Divianta diperbarui 16 Feb 2016, 14:24 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 14:24 WIB
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto (Liputan6.com/ Dewi Devianta)

Liputan6.com, Denpasar - Tim Densus 88 Anggota Polresta Bima dibantu Brimob Subden 1 Den A terlibat baku tembak dengan terduga teroris di rumah milik Darwis, di RT 2 RW 1 Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 15 Februari 2016, pukul 07.50 Wita.

Dalam penggerebekan yang disertai baku tembak tersebut, Fajar, putra pemilik rumah yang merupakan DPO teroris Poso jaringan Santoso itu tewas.

Sedangkan salah seorang polisi bernama Baradha Effendi tertembak di lengan kanan. Baradha diterbangkan menuju Bali untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto mengatakan, polisi‎ yang menjadi korban baku tembak dengan teroris di Bima tengah menjalani perawatan tim medis di Rumah Sakit Sanglah.

"Kemarin dari tim Dokkes kita menjemput korban yang merupakan anggota Brimobda NTB. Saat ini korban sedang menjalani pemeriksaan di RS Sanglah," ucap Hery di Mapolda Bali, Selasa (16/2/2016).

Menurut Hery, kondisi Bharada masih stabil dengan luka di lengan atas. "Tapi memang berdasarkan pemeriksaan, peluru masih berada di dalam tubuh korban, sehingga akan diupayakan untuk pengambilan peluru," kata Hery.

Proses operasi pengambilan peluru dari tubuh anggota Sabhara tersebut akan diamankan oleh polisi.

Pascapenggerebekan teroris di Bima, Polda Bali mengetatkan pengamanan dari arah timur. "Di Padang Bay, dilakukan pemeriksaan secara maksimal dan pemeriksaan terhadap barang-barang yang masuk ke Bali," Hery menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya