Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada Rabu pagi setelah ketiga indeks utama di Wall Street mencatat kenaikan semalam, dipicu oleh optimisme bahwa ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dapat mereda.
Hal ini menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengindikasikan bahwa tarif akhir terhadap ekspor Tiongkok ke AS “tidak akan mendekati 145%.” Namun, ia menegaskan bahwa bea masuk tersebut juga “tidak akan menjadi 0%.”
Baca Juga
Trump juga menyampaikan bahwa dirinya “tidak berniat” memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebelum masa jabatannya berakhir, pernyataan yang disambut baik oleh investor karena mengurangi kekhawatiran terhadap independensi bank sentral AS.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Rabu (23/4/2025), Pasar saham Jepang memimpin kenaikan di kawasan Asia.
Indeks acuan Nikkei 225 melonjak 1,85%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 2,09%. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,02% dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,81%.
Di Australia, indeks saham S&P/ASX 200 naik 1,73%, mencerminkan sentimen positif investor di tengah ketidakpastian global. Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 21.772, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan terakhir indeks HSI di angka 21.562,32.
Bursa AS Menguat Didukung Pernyataan Trump Soal Ketua The Fed
Pasar saham AS mencatat pemulihan tajam dari penurunan sebelumnya setelah pernyataan Trump yang menyatakan tidak berencana mengganti Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua The Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.016,57 poin atau 2,66% ke level 39.186,98. Indeks S&P 500 naik 2,51% dan ditutup di 5.287,76, sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 2,71% menjadi 16.300,42. Investor menyambut baik kemungkinan meredanya ketegangan dagang AS-Tiongkok yang telah lama membayangi pasar global.
Advertisement
