Mendes Marwan: 2,7 Juta KK di Desa Belum Teraliri Listrik

Di daerah perbatasan sendiri, tercatat ada 111.490 KK yang belum mendapatkan akses listrik.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Mar 2016, 20:12 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2016, 20:12 WIB
Mendes Marwan: 2,7 Juta KK di Desa Belum Teraliri Listrik
Di daerah perbatasan sendiri, tercatat ada 111.490 KK yang belum mendapatkan akses listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2,7 Juta Kepala Keluarga (KK) yakni setara dengan 5 persen dari tolal  51,6 Juta KK di Indonesia belum merasakan besarnya manfaat dari aliran listrik.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar mengungkapkan, kondisi tersebut dapat terbaca dari rasio keluarga di desa-desa daerah tertinggal yang masih jauh dari persentase nasional.

"Rasio keluarga di daerah tertinggal yang belum bisa memanfaatkan listrik sebanyak 18,11 persen, dan masih jauh dari persentase nasional  yakni 3,91 persen. Jadi ada jutaan warga di desa yang belum dapat listrik," ungkap Marwan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2016).

Di daerah perbatasan sendiri, lanjut Marwan, tercatat ada 111.490 KK yang belum mendapatkan akses listrik. Hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih, mengingat salah satu misi utama pemerintah adalah mengentaskan daerah perbatasan.

 



"14 persen atau sebanyak 111.490 Kepala Keluarga dari total 817.806 KK di 19 Kecamatan Kawasan Perbatasan belum mempunyai akses listrik. Ini harus segera kita aliri listrik, agar kesejahteraan masyarakat perbatasan ini segera terpenuhi," ujar politisi PKB ini.

Menghadapi hal tersebut, Menteri Marwan bekerjasama dengan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa.

Mengingat lokus kegiatan Kemendes PDTT sama dengan lokus program Indonesia terang, yakni di Kawasan Timur Indonesia yang notabene adalah daerah pinggiran.

"Berdasarkan hasil refocusing kegiatan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi tahun 2016, akan dibangun PLTS sebanyak 24.868 unit yang tersebar di desa, daerah tertinggal, kawasan perbatasan dan kawasan transmigrasi," ujar Marwan.

Marwan juga menuturkan, pengadaan infrastruktur berupa aliran listrik tersebut adalah hal penting, karena sangat berpengaruh pada pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Listrik menurutnya, telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas baik di bidang kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.

"Sekarang ini era-nya sudah era listrik. Kalau desa-desa ini tidak teraliri listrik, bagaimana desa-desa ini bisa berkembang dan maju," tandas Marwan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya