Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Bandung, M Romahurmuziy menyambangi kubu Suryadharma Ali (SDA) di Jalan Jayamandala VII/2, Jakarta Selatan. Pria yang akrab disapa Romi itu pun membenarkan kehadirannya di kediaman SDA untuk membicarakan islah.
"Betul kami membicarakan islah," ucap Romi saat dikonfirmasi, Rabu (16/3/2016).
Romi pun menjelaskan, kedatangannya tidak sekadar islah, tapi juga berharap Muktamar Luar Biasa PPP bisa dapat diselenggarakan.
"Kemarin kami mengundang Tim Pak SDA dan DF (Djan Faridz) ke Widya Chandra, tapi tak ada yang datang. Maka kami untuk kali kedua, mengundang atas kesepakatan dengan Ibu SDA (Istri SDA, Wardhatul Asriah) diadakan di rumahnya, hal ini agar proses islah ada progress-nya," beber Romahurmuziy.
Baca Juga
Sementara di tempat terpisah, politikus PPP lainnya, Arsul Sani mengisyaratkan pertemuan ini tanpa Djan Faridz dan Humphrey Djemaat -- yang masih tak terima dengan putusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, untuk kembali ke Muktamar Bandung.
"Betul (tanpa Djan dan Humphrey). Banyak pengurus DPP PPP Muktamar Jakarta yang sudah tidak sejalan, terutama setelah pengajuan gugatan Rp 1 triliun, karena dianggap sebagai bentuk inkonsistensi sikap politik," ungkap Arsul.
Dia pun membenarkan, apa yang dilakukan Romi ini untuk mempercepat terjadinya islah melalui Muktamar Luar Biasa PPP.
"Bahkan sudah terbentuk rancangan-rancangan susunan panitia muktamar yang komposisinya dari kedua kubu. Jadi pada umumnya, pengurus (PPP) Muktamar Jakarta sudah sepakat untuk islah melalui muktamar. Nah pertemuan itu adalah membicarakan rute yang mesti ditempuh," Arsul menandaskan.
Advertisement