Liputan6.com, Jakarta - Naik angkutan umum berarti harus siap berhadapan dengan copet. Mereka kerap membaur dengan penumpang lain setiap kali beraksi. Celakanya, sulit bagi kita untuk bisa membedakan mana copet dan mana penumpang sungguhan.
Namun sebenarnya ada ciri-ciri khas dari para copet. Seperti hasil pemantauan aparat kepolisian.
Kanit V Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen, menjelaskan penampilan copet saat ini tak seperti zaman dulu yang kumal, berantakan, atau terkesan berandalan. Sekarang, cara berpakaian copet sama seperti pekerja kantoran.
Baca Juga
Mereka biasanya beraksi di bus ber-AC dengan harapan semilir angin dari AC membuat penumpang tertidur atau terlena. Saat itulah copet memiliki kesempatan leluasa untuk melucuti ponsel dan dompet korbannya.
"Copet sekarang biasanya berpakaian rapi, necis, tidak kumal. Pakaiannya kemeja putih. Copet yang berpakaian rapi ini biasanya naik dalam angkutan umum (bus) Patas AC. Karena copet berpikiran penumpang yang naik Patas ber-AC akan terlelap dengan dinginnya AC dalam perjalanan macet," kata Handik kepada Liputan6.com di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Gendong Tas di Dada
Selain itu, kata dia, si panjang tangan itu juga kerap membawa tas ransel di dada. Tak selalu mereka penumpang yang sedang menjaga tasnya dari tangan jahil. Banyak terjadi, justru mereka si tangan jahil.
Mereka menggendong tas ransel di depan dada untuk menutupi tangannya yang sedang bergerilya mengambil barang berharga penumpang.
"(Copet) Selalu menggunakan tas punggung, tapi tidak memanggul tas tersebut di bagian punggung. Sebaliknya tas tersebut ditaruh di bagian dada dengan tujuan menutupi tangannya dalam melakukan aksi di angkutan," kata dia.
Selain itu, kata Handik, ciri copet berikutnya adalah memakai penutup mulut atau masker seperti orang sakit agar wajah mereka tak mudah dikenali. Ada juga copet yang mengenakan kacamata minus untuk meyakinkan penumpang sekitar bahwa ia orang baik-baik.
"Copet biasanya menggunakan penutup mulut agar mukanya tidak dikenali. Dan juga biasanya menggunakan kaca mata putih, seolah-olah seperti orang benar," ujar Handik
Rampas HP
Mencopet tak selalu diam-diam. Handik menerangkan, ada copet yang dengan berani merampas harta korbannya di tengah keramaian. Biasanya mereka berkelompok dan sasaran mereka adalah ponsel yang tengah asyik dimainkan penumpang.
"Untuk copet yang berkelompok di angkutan umum, biasanya terang-terangan melakukan aksinya. Yang mana pada saat penumpang main HP, copet dengan berani mengambil atau merampas HP tersebut," tutur Handik.
Saat salah satu dari mereka merampas, ucap Handik, otomatis korban akan berteriak dan perhatian penumpang tertuju pada si copet.
Akal bulus pun dimainkan oleh anggota kelompok copet lain, yaitu berpura-pura menjadi penumpang yang menghakimi si copet dan berujar akan membawa si copet ke pos polisi.
"Pada saat diteriaki, teman-teman dari copet yang lain langsung beraksi dengan berpura-pura menggebuki si copet dan akan membawa ke pihak kepolisian. Ini namanya sama saja bohong," pungkas Handik.
Advertisement