Liputan6.com, Bogor - Septiani Juliyanti, bocah berusia lima tahun, tewas setelah terseret arus di Jalan Ahmad, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat pada Senin petang.
Peristiwa itu terjadi ketika Yani (36), bibi korban bersama Septiani akan membuat kartu BPJS Kesehatan untuk saudaranya yang baru melahirkan. Namun cuaca saat itu tengah diguyur hujan deras.
Baca Juga
Saat turun dari angkot, badan jalan dan trotoar tepat di depan Kantor BPJS tergenang akibat meluapnya saluran air.
Advertisement
Yani sambil menggendong keponakannya memaksa masuk ke dalam Kantor BPJS, meski kondisi jalan tergenang. Ia akhirnya terperosok ke dalam saluran air hingga keduanya terseret arus.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor yang datang ke lokasi langsung menyisir hingga mengarah ke Warung Jambu.
"Yani tertolong oleh warga lalu dibawa ke dalam kantor BPJS. Sedangkan keponakannya terbawa arus," kata Arifin, saksi mata saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (6/6/2016).
Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Septiani diduga tewas akibat luka di bagian kepala karena benturan saat terseret arus.
Usai ditemukan, korban langsung dilarikan ke RS PMI untuk kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Bojong Jengkol, Desa Bojong Jengkol, Ciampea, Kabupaten Bogor.
Sebelum kejadian, bibi korban konon sempat meminta bantuan kepada petugas Satpam BPJS untuk menuntun ke dalam Kantor BPJS. Namun, petugas satpam hanya diam, hingga keduanya terperosok ke dalam saluran air sedalam 1 meter lebih itu.
"Kalau saja waktu itu satpam menolongnya, tidak akan terjadi jatuh korban," kata warga setempat, Mulyadi.
Sementara itu, pihak Kepolisian Sektor Tanah Sareal menggelar olah tempat kejadian perkara. Karena berdasarkan laporan, korban sempat meminta pertolongan kepada satpam, namun tidak dihiraukan.
"Kami mintai keterangan beberapa orang saksi termasuk petugas satpam BPJS," kata Kapolsek Tanah Sareal Kompol Wasino.