Liputan6.com, Makassar - Kementerian Kesehatan menggelar vaksinasi ulang pada balita yang menjadi korban vaksin palsu siang tadi. Hal itu setelah Bareskrim Mabes Polri menangkap satu lagi tersangka kasus vaksin palsu, Elly Novita, bidan yang membuka praktik di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
"Itu kan untuk kekebalan tubuh anak jangka panjang sampai dia tumbuh besar, kalau sekarang kita tidak tahu, ya mungkin sehat-sehat saja. Ke depan kalau seandainya dia terserang virus, tidak punya daya tahan tubuh kan percuma," kata Hendra Marizan, ayah balita korban vaksin palsu, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (30/6/2016).
Sementara itu, PT Biofarma memastikan tidak ada vaksin produksi mereka yang dipalsukan. Produk Biofarma yang dipalsukan adalah serum, seperti serum anti tetanus, anti bisa ular, dan tuberculin PPD untuk menguji seseorang pernah terinveksi bakteri tuberkulosis.
Hingga saaat ini polisi sudah mengungkap empat kelompok produsen vaksin palsu yang beroperasi di Bekasi, Jakarta, dan Sumedang. Mereka mendistribusikan vaksin tersebut ke sejumlah kota, di antaranya Semarang, Yogyakarta, Medan, Padang, dan Banda Aceh.
Advertisement