Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri akan melakukan prarekonstruksi di sebuah klinik yang diduga memproduksi dan menyuntikkan vaksin palsu kepada balita. Warga yang mendengar, berbondong-bondong menyemut di lokasi tersebut.
Adalah Klinik Bidan Elly Novita, Jalan Raya Cantex, Ciracas, Jakarta Timur, lokasi yang menjadi tempat prarekonstruksi tersebut. Seorang warga, Hendra, mengaku kaget dengan keterlibatan klinik yang berada di pinggir jalan itu. Apalagi, dia mengaku telah 14 kali membawa putranya untuk divaksin di Klinik Bidan Elly.
"Saya ingin verifikasi. Anak saya imun di sini. Buat bayi yang sudah terlanjur divaksin dampaknya apa," ujar Hendra di klinik Bidan Elly, Kamis (30/6/2016).
Saat ini putra dari Hendra kini telah berusia dua tahun dan telah divaksin Hepatitis A, B, Polio, dan lainnya. Meski sejauh ini belum ada keluhan, dia menjadi sangat khawatir vaksin palsu itu bisa berdampak buruk bagi putranya di kemudian hari.
"Namanya vaksin ya bukan untuk jangka pendek. Sekarang kita rasa udah tau kalau ke depan ini ada dampaknya," tukas dia.
Hendra menyebut putranya sempat mengalami demam selama tiga hari usai divaksin. Dia sempat memprotes gejala itu ke klinik, namun Bidan Elly menjawab bahwa hal itu lumrah terjadi pada setiap bayi yang baru diimunisasi.
"Terakhir saya sempet komplain, panasnya lebih dari 3 hari. Kata istri dampak imun. Saya tanyakan vaksin apa, kok panas enggak turun. Saya minta vaksin ulang diberi obat pereda panas," pungkas Hendra.
Saat ini, sejumlah warga yang memiliki bayi dan pernah divaksin di klinik Elly, berbondong-bondong mendatangi klinik tersebut. Sementara prarekonstruksi hingga pukul 15.00 WIB belum dimulai.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.