Kasus vaksin palsu terkuak setelah penggerebekan pada 21 Juni 2016 di sebuah apotik di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Sembilan orang ditahan terkait kasus pemalsuan vaksin ini
Kronologi Penggerebekan
Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan, pengungkapan kasus vaksin palsu ini bermula adanya keluhan masyarakat yang mengaku balita mereka tetap sakit meski sudah divaksin. Berbekal laporan itu, polisi langsung menyelidiki.
Terbukti, vaksin tersebut didapat di apotek AM di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis 16 Mei 2016. Polisi akhirnya menahan J, selaku distributor.
Tak hanya di Bekasi, polisi juga menemukan vaksin palsu di Apotek IS di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur. Penggerebekan ini dilakukan pada 21 Juni 2016 dan menangkap MF.
Selanjutnya, polisi mengembangkan kasus pemalsuan ini ke pembuat vaksin palsu di kawasan Puri Hijau Bintaro, Tangerang, dengan tersangka P dan istrinya, S.
Tak berhenti di situ, polisi terus melakukan pengembangan. Rumah di Jalan Serma Hasyim dan Kemang Regency, Bekasi, Jawa Barat pun digerebek.
Ternyata, dua tempat tersebut digunakan untuk memproduksi vaksin palsu oleh tiga tersangka, yakni HS, R, dan H.
Selain distributor dan produsen, penyidik juga menangkap kurir dan pihak percetakan. Kurir yang membantu penjualan yakni T, yang ditangkap di Jalan Manunggal Sari dan S di Jalan Dilampiri Jatibening, Bekasi.
Sepasang Pasutri Produsen Vaksin Palsu Ditangkap
Pasangan suami istri atau pasutri, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina diringkus tim Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. Kedua warga Kemang Regency, Jalan Kumala 2, Nomor M29, RT 09 RW 05, Bekasi Timur, Kota Bekasi itu, ditangkap lantaran terlibat sindikat pemalsu vaksin balita.
Komandan Regu Satpam Perumahan Kemang Regency, Eko Supriyanto, menceritakan detik-detik penggerebekan, yang dilakukan pada Rabu 22 Juni sekitar pukul 21.00 WIB.
Awalnya, polisi datang beriringan menggunakan empat mobil besar berwarna hitam. Di antara kendaraan itu mengangkut para pelaku lain, yang lebih dulu ditangkap.
"Permisi, Pak, mohon ikut untuk kehadiran dan pengawalannya, pak," ujar Eko
Kota-Kota yang Teredar Vaksin Palsu
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menduga peredaran vaksin palsu sudah terjadi di beberapa daerah. Kesimpulan ini didasari atas penyidikan terhadap 16 tersangka atas kasus tersebut.
"Peredarannya yang kita dapatkan faktanya adalah di Jakarta, Banten, Jabar, Yogyakarta, kemudian ada di Medan ada di Aceh ada di Padang," kata Direktur Tipideksus Bareskrim, Brigjen Agung Setya.Â
Berita Terbaru
Misteri Meninggalnya Marissa Haque: Bukan Serangan Jantung, Ini Penjelasannya!
Topan Krathon Tiba di Taiwan, 2 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Tema Debat Perdana Cagub Jakarta: Penguatan SDM dan Transformasi Kota Global
Selebrasi Batik Nasional, Belasan Model Peragakan Busana Batik di Halte TransJakarta Tosari
Banyuwangi Buka 614 Formasi PPPK, Ada Guru, Tenaga Kesehatan, dan Teknis
Trisula International Nekat Tebar Dividen Meski Industri Garmen Penuh Tantangan
Hilgers dan Reijnders Sudah Resmi Pindah Federasi, Bisa Main Lawan Bahrain dan China
VIDEO: Joe Biden Tolak Dukung Israel Serang Pusat Nuklir Iran
ZTE Blade A35, HP Rp 900 Ribuan dengan Layar 90Hz dan Dynamic RAM 12GB
Rel Ganda Kiaracondong-Cicalengka Target Rampung Akhir 2024
Potret Kenangan Pinkan Mambo dan Arya Khan yang Kini Cerai, Dulu Nikah Siri
Mencicipi Bebek Goreng Joko Putra, Kuliner Lokal yang Populer di Jakarta Selatan