Siap-Siap Arus Balik

Pemudik diimbau tidak mengandalkan Tol Cipali untuk mencapai tujuan. Alternatif jalur selatan dapat menjadi pilihan pemudik.

oleh Audrey SantosoAndreas Gerry TuwoMuslim AR diperbarui 10 Jul 2016, 00:09 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2016, 00:09 WIB
20160703-Pintu Tol Brebes Timur Macet Parah, Kendaraan Mengular Hingga 20 Km
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Seluruh 8 gardu tol di pintu keluar Brebes Timur pun dioperasikan dan diperkiran puncak arus mudik pada hari hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Libur Lebaran hampir usai. Pemudik bersiap ke rutinitas seperti biasa setelah menghabiskan sekian hari di kampung halaman. Setelah dihantui kemacetan, rute mudik akan kembali dipadati kendaraan arus balik pemudik.

Ruas beberapa jalan di Ibu Kota Jakarta yang sempat lengang dalam beberapa hari terakhir, perlahan kembali dipenuhi kendaraan-kendaraan pribadi yang masuk dari ruas-ruas tol.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan, terhitung dari pagi hingga siang tadi jalur mudik masih terpantau lancar. Namun, dia memprediksi, kondisi tersebut akan berubah cepat Sabtu sore ini.

"Saya lagi di di gerbang Tol Cikarang Utama. Antrean baru 500 meter," ujar Budiyanto saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (9/7/2016).

Perwira menengah Polri ini memprediksi puncak arus balik akan terjadi sore hari ini dan besok. Mengingat beberapa perkantoran pemerintah dan swasta sudah mulai bekerja seperti sedia kala.

"Puncak arus balik, sore hari sampai dengan malam dan besok (Minggu)," kata dia.

Arus balik berasal dari jalur utara, tengah, selatan, dan barat Pulau Jawa. Untuk antisipasi kemacetan, Budiyanto telah menurunkan anggotanya di sejumlah titik arus balik, seperti di SPBU, rest area, dan beberapa titik yang dianggap rawan.

Tak hanya di jalanan, beberapa personel polisi disebar hingga ke pusat dan tempat wisata untuk menjaga kenyamanan masyarakat yang tengah menikmati libur Lebaran 2016.

"Kami tetap berkonsentrasi di sejumlah objek vital untuk memberikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran," jelas Budiyanto.

Senada dengan Budiyanto, Kepala terminal Rawamangun, Bastian, memprediksi puncak arus balik terjadi Sabtu malam ini hingga besok.

"Nanti malam hingga besok pagi bakal kelihatan lonjakannya, sebab banyak yang masuk sekolah dan kerja," ujar Bastian pada Liputan6.com di terminal Rawamangun, Sabtu (9/7/2016).

Meski begitu, menurut Bastian terminal Rawamangun tidak terlalu ramai saat arus balik karena penumpang lebih dulu turun di berbagai terminal lain.

"Ini hanya terminal bantuan, ada yang sudah yang turun di Pulogadung, Kampung Rambutan, Bogor dan terminal lain," lanjut Bastian.

Menurut Bastian, untuk arus balik ini didominasi oleh pemudik yang kembali dari daerah Jawa. Untuk wilayah Sumatera diprediksi bakal balik esok pagi.

"Malam nanti, arus balik penumpang banyak yang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," lanjut Bastian.

Terminal ini memiliki 54 PO yang beroperasi, melayani 3 wilayah. Yakni pulau Sumatera, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tol Brebes Timur Mulai Ramai

20160704-Petugas Memberlakukan Contra Flow Untuk Urai Kemacetan di Brebes Timur Jateng
Suasana kendaran para pemudik di Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Petugas memberlakukan sistem contra flow untuk mengurai kepadatan arus mudik lebaran 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di ruas Pantura, tepatnya di gerbang Tol Brebes Timur atau Brexit. Polisi sudah mulai bersiap menghadapi arus balik yang diprediksi terjadi Sabtu ini dan Minggu besok.

Sejak pukul 10.30 WIB, Sabtu 9 Juli 2016, polisi mulai memberlakukan sistem lawan arus atau contra flow untuk kendaraan yang akan menuju Jakarta. Dampaknya cukup efektif. Tidak tampak antrean mengular menjelang masuk Tol Brebes Timur.

Hal ini juga didukung dengan gerbang tol Brebes Timur yang dibuka 8 pintu. Di ruas ini contra flow juga diberlakukan hingga KM 267.

Situasi arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, yang menghubungan Pulau Jawa dan Sumatera mulai ramai. Dikutip dari Antara, Sabtu (9/7/2016), ratusan kendaraan antre untuk memasuki kapal di lima dermaga yang beroperasi di pelabuhan itu.

Antrean kendaraan hanya berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit karena harus menunggu proses bongkar-muat penumpang.

Antrean juga hanya terjadi di dekat pintu masuk kapal sedangkan kantong-kantong parkir hingga pukul 08.08 WIB masih sepi dari kendaraan pemudik.

Di sisi loket pelayanan pemudik pejalan kaki, dari 14 loket hanya beberapa orang terlihat sedang membeli tiket untuk menyeberang ke Pulau Jawa.

"Alhamdulillah semua lancar, dari tadi malam tidak ada kepadatan pemudik. Ya ramai lancar saja," ujar Ilham seorang petugas kapal roll on roll off (ro-ro) di dermaga 2 Pelabuhan Bakauheni.

Ia memprediksi, siang atau sore pelabuhan itu sudah kembali ramai. "Semua kendaraan pemudik bisa terangkut, apalagi lahan parkir yang luas sehingga pemudik dapat leluasa memarkirkan kendaraan sebelum masuk ke dalam kapal," kata Ilham.

Posko angkutan lebaran 2016 di pelabuhan Bakauheni hingga pukul 20.00 WIB kemarin malam jumlah pemudik tercatat sekitar 48 ribu, baik pejalan kaki maupun dalam kendaraan.

Sebanyak 5.000 unit kendaraan roda empat sudah diseberangkan menuju Pulau Jawa.

Rute Alternatif, Tak Melulu Cipali

20150721-Arus Balik-Gentong-Tasikmalaya
(Liputan 6 TV)

Kepala Ops Ramadniya Komisaris Besar Slamet Santoso mengatakan, pihaknya optimistis kemacetan tidak terjadi di arus balik bila pengendara tidak berpangku pada satu jalur mudik saja. Menurutnya, ada tiga pintu masuk pemudik menuju Jakarta, yaitu Pantura dan Tol Cipali, halur tengah melalui Purwokerto, dan jalur selatan melalui Banyumas, Banjar, dan Cileunyi.

Slamet yakin kemacetan panjang bisa terhindari jika para pengendara menggunakan jalur berbeda-beda, dan tidak secara bersamaan menumpuk di ruas tolBrebes Timur.

Beberapa srategi akan digunakan petugas untuk menghalau kemacetan, khususnya di Brebes Timur.

"Jadi seperti jika antrean ada di Brebes Timur sampai 5 KM, maka petugas akan mengalihkan ke Brebes Barat. Jika Brebes Barat juga ada antrean 5 KM juga, maka dialihkan ke Pejagan. Begitu seterusnya sampai Palimanan," ujar dia.

"(Saya sarankan) agar masuk (tol) tidak secara keseluruhan, tapi dipisah-pisah," ujar  Slamet.

Tidak hanya kepolisian yang sibuk utak-atik lalu-lintas agar tidak terjadi kemacetan. Pihak pengelola jalan tol pun ikut turun tangan mengantisipasi kejadian seperti arus mudik terjadi. Macet panjang.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengaku telah melakukan upaya maksimal untuk mencegah terulangnya kemacetan parah itu. Antara lain dengan menambah jumlah petugas dan melakukan sistem 'jemput bola' transaksi pembayaran.

"Upayanya, kami sudah memaksimumkan petugas di lapangan. Kami sudah jemput bola dan seterusnya," tutur Herry kepada Liputan6.com ketika dihubungi, Jumat 8 Juli 2016.

Namun, dia mengaku, jajarannya belum melakukan evaluasi terkait fenomena macet mengerikan di Tol Brexit (Brebes Exit Timur) dan Pejagan. Hal ini karena BPJT masih fokus menyambut arus balik.

"H-1 kemarin, kita sudah berkoordinasi dengan Kakorlantas. Ada Dirjen Perhubungan Darat dan saya juga ada. Dari Dishub juga. Kita menyiapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan pada saat arus balik," ucap Herry.

Saat itu, 3 hari jelang lebaran, arus mudik di Tol Brebes, Jawa Tengah tak terkendali. Bahkan kendaraan yang akan melalui 'Brexit' (Brebes Exit) Timur sempat mengekor hingga sekitar 18 Km.

Meski demikian, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Agung Budi Maryoto berharap, pemudi tidak mengandalkan Tol Cipali untuk rute arus balik. Beberapa alternatif rute bisa menjadi pilihan pemudik untuk mencapai tujuan kembali.

"(Saya minta) tak semua orientasi ke Cipali lagi, dibagi gitu," ujar Agung, Jumat 8 Juli 2016.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya