Polisi Kembali Menangkap Puluhan Orang di Kampus Trisakti

Kali ini, polisi menangkap 63 terduga preman yang berada di kampus Trisakti.

oleh Muslim AR diperbarui 24 Agu 2016, 15:23 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 15:23 WIB
Kampus Trisakti
Kali ini, polisi menangkap 63 terduga preman yang berada di kampus Trisakti. (Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan orang ditangkap polisi di kampus Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Mereka digelandang ke Mapolda Metro Jaya menggunakan truk.

"Kamu yang dari Kapuk, ya?" tanya seorang polisi kepada pria berbaju merah dan bertato di lengan kanannya, saat akan digiring ke Polda Metro Jaya, Rabu (23/8/2016).

"Iya, pak," jawab si preman.

Para pria tersebut berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, hingga Jakarta Pusat.

Dalam penangkapan ini, polisi menyita satu botol berisi bensin, dua ban bekas, bambu, dan satu kartu identitas polisi palsu.

"Kita telusuri dulu identitasnya, itu kartu identitas palsu. Dia kita bawa ke Polda Metro," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto di kampus Trisakti.

Seorang pria bernama Hirominus Sardi mengaku sebagai pembantu penyidik di Polda Metro Jaya. Polisi tak percaya, Sardi dan kawanannya pun digelandang ke dalam truk.

Ke-63 orang itu merupakan trip terakhir yang diangkut polisi. Sebelumnya, Liputan6.com juga menyaksikan 75 orang digelandang ke Mapolda Metro Jaya.

Menurut Didik, mereka akan dimintai keterangan di Polda Metro Jaya, untuk mengetahui siapa pihak yang membayar preman ini hingga menduduki kampus Trisakti. "Kita masih mengumpulkan keterangan dari mereka," pungkas dia.

Ketegangan di kampus Trisakti pagi tadi diduga akibat sengketa antara pihak yayasan dan kampus Trisakti yang dipimpin Rektor Thoby Mutis. Sementara, pihak yayasan hari ini berencana melantik rektor baru, Insinyur Edi Hamid, di kampus.

Kendati, saat ini situasi di kampus Trisakti sudah kondusif. Ratusan aparat gabungan TNI-Polri terus bersiaga di Kampus Biru ini, guna menghindari bentrokan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya