Ahli Racun: Sudah Jelas Kopi Mirna Mengandung Sianida

Menurut ahli, jumlah sianida yang masuk ke tubuh Mirna cukup besar. Dampaknya adalah pendarahan di seluruh bagian lambung.

oleh Audrey Santoso diperbarui 25 Agu 2016, 10:57 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 10:57 WIB
20160815- Ekspresi Jessica Saat Mendengar keterangan Saksi Ahli Psikologi-Jakarta- Johan Tallo
Ekspresi Jessica Kumala Wongso saat mendengarkan keterangan dari saksi ahli psikologi klinis Antonia Ratih Handayani di sidang lanjutan pembunuhan Mirna Salihin di PN Jakarta Pusat, Senin (15/8). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ahli racun dari Universitas Udayana, Bali, I Made Agus Gelgel Wirasuta, memastikan racun sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin berasal dari es Kopi Vietnam.

"Sudah jelas, karena banyak saksi yang menyaksikan korban meminum kopi itu, bahwa kopi itu mengandung sianida," kata ahli yang pernah memberikan keterangan dalam persidangan kematian aktivis HAM Munir, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kemayoran, Kamis (25/8/2016).

Menurut dia, jumlah sianida yang masuk ke tubuh Mirna cukup besar. Dampaknya adalah pendarahan di seluruh bagian lambung.

"Sebanyak 12,8 mili hingga 27,2 mili yang mengakibatkan peningkatan PH lambung hingga mendekati netral. Pada kondisi ini, sangat banyak yang mengakibatkan luka lambung. Jumlah ini banyak sekali sehingga menyebabkan kerusakan lambung," ujar Gelgel.

Gelgel juga memastikan, meski kopi dan sianida masuk ke dalam tubuh Mirna bersamaan, kopi dipastikan bukan penyebab kematian korban.

"Kalau sianida berasal dari kopi, maka semua yang meminum kopi hari itu keracunan," ucap Gelgel.

Gelgel juga melakukan rekonstruksi untuk mendapatkan kepastian dari apa yang telah dia simpulkan, mulai dari meracik, membawa, dan menyajikan kopi bersama para pegawai di Kafe Olivier.

"Ini saya lakukan agar tidak terjadi bias dari yang saya dapatkan," ujar Gelgel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya