Liputan6.com, Jakarta Pendidikan merupakan fondasi utama dan terpenting untuk menambah wawasan, membentuk karakter dan meningkatkan daya saing seseorang. Di Indonesia, pendidikan dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdasarkan falsafah dan pandangan hidup bangsa, Pancasila.
Pada tahap berikutnya, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan kualitas, pribadi, dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Karena itu, tolak ukur keberhasilannya adalah menghasilkan warga negara yang mampu berkarya dan memiliki budi pekerti luhur.
Demikian beberapa kesimpulan dari Seminar dan Pagelaran Seni dalam Rangka Sosialisasi Revolusi Mental di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 29 September yang lalu.
Advertisement
Seminar bertema “Pendidikan Karakter sebagai Basis Revolusi Mental” ini menampilkan pembicara antara lain Dr. Yayah Nurmaliah (Dosen UIN Jakarta); Yudi Latif, Ph.D (Intelektual Muslim); dan Ferdinal Lafendri, M.A (Motivator Great Teacher).
Pendidikan karakter sangat penting karena mempunyai kesetiakawanan sosial, tanggung jawab sosial dan disiplin sosial, serta sikap moral yang baik. Untuk tujuan itulah pendidikan karakter kembali diselenggarakan di berbagai sekolah.
Persoalannya kini, pendidikan karakter yang diajarkan di berbagai institusi pendidikan belum mencapai hasil maksimal. Nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi dasar setiap langkah dan sikap siswa mulai diabaikan, atau sekadar dihafalkan tanpa menginternalisasi nilai – nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Indonesia tengah mengagendakan revolusi mental guna mengubah cara pandang pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan, termasuk dalam pendidikan. Harapannya, pada siswa mampu menjiwai nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam pergaulan sehari-hari. Dari pendidikan karakter, diharapkan melahirkan pribadi-pribadi yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.
Berangkat dari pemikiran di atas, Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan diskusi bertajuk “Pendidikan Karakter sebagai Basis Revolusi Mental.
(Adv)