Liputan6.com, Jakarta - Kondisi dua pasien korban sengatan lebah di Kebun Raya Bogor yang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit PMI Bogor mulai membaik. Keduanya tersengat lebah pada Minggu, 9 Oktober kemarin.
"Sampai hari ini keduanya masih dirawat, kondisi sudah membaik," kata Kepala Humas Rumah Sakit PMI Bogor Yuda Waspada, seperti dikutip dari Antara, Senin (10/10/2016).
Dua pasien tersebut, yakni M Rofik Fasha asal Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, dan Deden Suparman warga Kampung Beletuk, Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Advertisement
"Jika sudah membaik, besok keduanya sudah bisa pulang," kata Yuda.
Rofiq yang masih berumur lima tahun itu terlihat ceria saat dirawat di ruang paviliun khusus anak RS PMI. Kendati, di tangannya masih terpasang infus.
Menurut sang ibu, Nisa Wahyuka, Rofiq mendapat 10 sengatan lebah di sekujur tubuhnya. "Rofiq terpaksa dirawat karena sempat muntah. Kata dokter pengaruh dari racun tawonnya."
Selain Rofiq, kembaran Rofiq, yakni Roqi, juga menjadi sasaran lebah. Namun, sengatan tawon tidak terlalu berdampak pada Nisa dan Roqi.
Menurut Nisa, kejadian berawal dari tawon yang semula hanya menyerang seorang penjual tikar di Kebun Raya Bogor.
Penjual tikar yang panik dikejar ribuan tawon berlari ke arah rombongan TK Al Mulasin, Cilendek, Bogor, yang baru selesai mengerjakan manasik haji.
"Awalnya yang diserang satu orang, tapi karena bapak itu lari ke arah kami. Jadi kami ikut jadi sasaran," kata Nisa, yang juga ikut tersengat lebah.
Pengunjung yang tersengat lebah langsung mendapat pertolongan karena jarak rumah sakit dengan Kebun Raya yang cukup dekat.
"Untungnya Kebun Raya Bogor mau menanggung semua biaya pengobatan. Jadi kami agak lega," kata Farhan Ubaidillah, ayah Rofiq.
Sebanyak 17 pengunjung Kebun Raya Bogor dilarikan ke Rumah Sakit PMI karena diserang ribuan lebah yang jatuh karena tiupan angin dan gesekan dahan.
Serangan lebah ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, tawon juga menyerang rombongan wartawan yang sedang meliput peristiwa pohon tumbang pada Januari 2015.