Menkominfo: Media Berperan Menjembatani Perbedaan

Menurut Rudiantara, media harus menjalankan fungsi informasi, pendidikan, hiburan, dan fungsi kontrol.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Okt 2016, 19:59 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2016, 19:59 WIB
Menkominfo Rudiantara
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Press Conference Motorola terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Kamis (20/10/2016). (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Nusa Dua - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan, media memiliki peran signifikan dalam mencerahkan masyarakat. Media dapat menjadi saluran penyebaran informasi publik, partisipasi masyarakat, opini publik, hak-hak sipil, dan pembentukan nilai-nilai demokrasi.

"Media juga memainkan peran penting dalam menjembatani perbedaan. Dengan media, informasi dapat disampaikan kepada masyarakat yang memberikan pemahaman publik melalui konten yang mencerahkan dan mendidik," kata Rudiantara di sela acara Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) General Assembly ke-53 di Nusa Dua  Bali, Selasa (25/10/2016).

Menurut Rudiantara, media harus menjalankan fungsi informasi, pendidikan, hiburan, dan fungsi kontrol sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu juga memberikan informasi yang akurat, cepat, edukatif, dan inspiratif.

Dia mengatakan, kondisi geografis Indonesia menjadi keuntungan tersendiri bagi media. Keuntungan itu dapat dimaksimalkan dengan adanya peran aktif media sebagai salah satu penggerak dinamika demokrasi dan globalisasi di Indonesia.

Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) General Assembly ke-53 di Nusa Dua, Bali (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

"Saat ini, globalisme harus inklusif bukan eksklusif. Ini harus keanekaragaman dari pada keseragaman. Ini harus bersatu dari pada membagi. Ini juga harus diarahkan untuk mengatasi tantangan global umum dari pada diarahkan pada kelompok tertentu negara," kata dia.

Komite Penyiaran Asia Pasifik (ABU) merupakan asosiasi industri penyiaran nirlaba yang memiliki lebih dari 281 anggota di 57 negara. Organisasi yang didirikan pada 1964 itu menjangkau tiga miliar khalayak di 57 negara. ABU dibentuk untuk membantu pembangunan sektor penyiaran dan mengakomodasi kepentingan anggotanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya