Liputan6.com, Solo - Nyala lilin-lilin kecil menerangi gelapnya malam, saat doa untuk Intan Olivia dilantunkan sejumlah seniman dan warga Solo, Jawa Tengah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (15/11/2016), Intan beristirahatlah dengan tenang dan damai, menjadi doa mereka untuk sang bocah. Suasana di Tugu Titik Nol pun hening sejenak.
Nyawa bocah berusia 2,5 tahun ini tak tertolong, setelah menderita trauma paru-paru dan luka bakar 75 persen, akibat ledakan bom di Gereja Oikumene, pada Minggu kemarin, 13 November 2016. Rencananya, hari ini, Selasa 15 November 2016, keluarga Intan akan mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
Advertisement
Aksi kekerasan yang menghilangkan nyawa Intan dan melukai 3 anak-anak lainnya dikutuk banyak pihak.
Ledakan bom di Gereja Oikumene juga melukai Triniti Hutahaya, seorang bocah berusia 2 tahun. Akibat ledakan, kondisi Triniti kritis karena menghirup gas beracun dan menderita luka bakar 50 persen.
Hari ini, kondisi Triniti membaik. Doa juga terus mengalir, supaya sang bocah bisa selamat.
Sementara dua korban lainnya, Anita Vristobel dan Alvaro Tristan, akan dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.