Polri Ingatkan Isu Rush Money Rugikan Nasabah

Laporan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan belum ada aksi penarikan uang besar-besaran jelang demo 25 November dan 2 Desember.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Nov 2016, 17:20 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2016, 17:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Beredar isu berantai melalui media sosial akan terjadi rush money atau penarikan uang besar-besaran di seluruh bank di Indonesia pada 25 November. Mabes Polri menyebut isu tersebut keliru dan rugikan nasabah.

"Soal rush money, sesuatu ajakan yang tidak tepat. Jadi ini isu yang keliru, yang tidak baik dan tidak ada bagus-bagusnya. Ini yang perlu disikapi  masyarakat. Agar masyarakat tidak mengikuti, karena merugikan bagi nasabah," ujar Direktur Direktorat Tindak Pidana Khusus dan Ekonomi Mabes Polri, Brigjen Agung Setya, di kantor sementara Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

Menurut hasil rapat koordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), semua keadaan perbankan dan likuiditas berjalan normal. "Kondisi perbankan dan likuiditas bank normal. Semuanya mendukung kegiatan ekonomi Indonesia," jelas Agung.

Dia pun menegaskan, bahwa isu dan ajakan melakukan rush money, adalah keliru. Karena iklim ekonomi tengah positif.

"Isu ini sangat menganggu. Data dari Bank Indonesia dan OJK, sangat positif. Jadi ajakan ini keliru," kata Agung.

Menurut Agung, beragam risiko mengancam para nasabah bila uang diambil dalam jumlah besar. "Bagi para nasabah. Kalau pegang uang kan resikonya besar. Uang cash bisa hilang. Bisa dicuri. Sistem keuangan juga sudah memakai sistem online. Ini akan merugikan kalau nasabah tidak punya simpanan di bank. Ini hal yang merugikan secara langsung," Agung membeberkan.

Disinggung mengenai aksi penarikan uang besar-besaran jelang rencana aksi demo 25 November dan 2 Desember, Agung tegas menyebut tidak ada aksi tersebut.

"Tidak ada pola gerakan rush money menjelang tanggal 25 November," jawab Agung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya