Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Selama 3 Bulan

Penutupan jalur pendakian di Gunung Gede Pangrango untuk pemulihan ekosistem flora dan fauna.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 04 Des 2016, 19:47 WIB
Diterbitkan 04 Des 2016, 19:47 WIB
Taman Nasional Gunung Gede - Pangrango
Padang edelweis di alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede.

Liputan6.com, Cianjur - Gunung Gede-Pangrango untuk sementara ditutup dari aktivitas pendakian. Penutupan jalur pendakian mulai diberlakukan 31 Desember 2016 hingga 31 Maret 2017.

Penutupan jalur pendakian dilakukan untuk pemulihan ekosistem flora dan fauna di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Suyatno Sukandar mengatakan, penutupan jalur pendakian tertuang dalam surat edaran Balai Besar Taman Nasional Gede Pangrango bernomor SE.2253/BBTNGGP/kabidtek/TEK.P2/11/2016.

"Penutupan berlaku untuk semua jalur pendakian," kata Suyatno, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (4/12/2016).

Jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango antara lain Gunung Putri, Cibodas, dan Selabintana.

"Penutupan ini sudah rutin setiap tahun. Ada bulan-bulan di mana harus dilakukan penutupan. Ini untuk memberi kesempatan kepada alam untuk recovery," kata dia.

Penutupan jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango berlaku selama tiga bulan mulai 31 Desember 2016 hingga 31 Maret 2017.

Penutupan pendakian, lanjut Suyatno, diharapkan menjadi waktu pemulihan ekosistem flora dan fauna di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Kendati, untuk objek wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrangro masih bisa dikunjungi wisatawan. Objek wisata tersebut antara lain wisata Air Terjun Cibereum di Cibodas, Curug Cibereum di Selabintana, dan Situ Gunung di Sukabumi.

"Wisatawan masih bisa berkunjung. Berkemah di Situ Gunung atau pun Bumi Perkemahan Mandalawangi juga masih bisa," terang Suyatno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya