Maaf, Jangan Mendaki Gunung Gede dan Pangrango Sampai Maret

Saat ini pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango masih dibuka, namun harus hati-hati.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Des 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 09:30 WIB
Alun-alun Surya Kencana
Pemandangan matahari terbit di Gunung Gede Pangrango. Foto: Muhammad Nuramdani.

Liputan6.com, Sukabumi - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango akan menutup sementara aktivitas pendakian untuk umum di dua gunung tersebut yang terhitung sejak 31 Desember 2016 hingga 31 Maret 2017. Penutupan aktivitas pendakian ini bertujuan untuk pemulihan ekosistem hutan di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.

Kepala BBTNGGP Suyatno Sukandar mengatakan saat ini aktivitas pendakian masih dibuka baik yang masuk melalui jalur Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri, Cipanas, dan Selabintana, Sukabumi.

Namun demikian, pihaknya mengimbau kepada para pendaki untuk selalu waspada dan berhati-hati, mengingat curah hujan yang tinggi bisa saja menyebabkan terjadinya longsor.

Selain itu, dengan kondisi tanah yang basah dan lembab menyebabkan jalur pendakian tersebut menjadi lembab, ini juga yang harus diwaspadai oleh pendaki apalagi yang masih pemula.

"Saat ini kondisi cuaca di jalur pendakian maupun puncak tidak menentu bahkan kerap turun kabut tebal yang bisa saja mengganggu penglihatan maupun aktivitas pendaki," kata dia dalam keterangannya di Sukabumi, Jumat, 2 Desember 2016, seperti dilansir Antara.

Suyatno mengimbau kepada calon pendaki untuk menyiapkan alat yang lengkap serta logistik makanan yang mencukupi selama mendaki dan berkemah. Itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit maupun kecelakaan.

Di sisi lain, pihaknya juga sudah menyebar petugas keamanannya untuk antisipasi adanya pendaki liar yang masuk melalui jalur tikus atau ilegal. Jika ada, maka pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada pendaki ilegal di Gunung Gede dan Pangrango.

"Kami juga mengimbau kepada pendaki agar menjaga ekosistem yang ada di Gunung Gede maupun Pangrango seperti tidak merusak apa pun yang ada di taman nasional ini dan tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya