Liputan6.com, Bekasi - Tim Gegana Polri telah meledakkan seperlima benda diduga bom, di salah satu kamar kontrakan yang terletak di Jalan Bintara Jaya VIII, Kecamatan Bekasi Barat, Sabtu 10 Desember 2016 malam. Padahal, Polri menyebut bom itu berdaya ledak tinggi.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Umar Surya Fana, mengatakan Gegana memiliki sejumlah pertimbangan untuk menghancurkan bom Bekasi di TKP.
Menurut dia, bom berdaya ledak tinggi itu diledakkan di lokasi kejadian dengan standar operasional prosedur (SOP) yang baik. Caranya, bom terlebih dahulu direndam dengan selimut khusus antiledak.
Advertisement
Para warga dan pewarta media yang ada di lokasi pun diminta untuk menjauh sepanjang 300 meter dari rumah kontrakan terduga teroris.
"Seandainya diledakkan di lapangan terbuka itu efeknya sampai 300 meter. Nah, di sini kenapa tidak begitu banyak? Yang pertama ini dalam ruangan kamar, yang kedua mungkin sudah diselimuti atau diredam oleh pihak Gegana, makanya yang muncul tadi hanya seperlima dari ledakan aslinya," kata Kapolres di lokasi, Sabtu.
Gegana berserta Puslabfor Polri menghentikan olah TKP Sabtu malam dan akan dilanjutkan Minggu (11/12/2016) pagi.
Penghentian ini mengingat hari telah larut malam. Dia mengimbau agar warga setempat beristirahat di rumah dan menyerahkan pengungkapan penemuan bom tersebut ke kepolisian.
Namun, warga masih terlihat antusias memantau lokasi tempat terjadinya penangkapan sejumlah terduga teroris tersebut. Mereka rela bersesak-sesakan untuk menyaksikan aktifitas para petugas kepolisian saat melakukan olah TKP di lokasi.
Seperti yang dilakukan oleh Indra Subakti (21). Warga Cimanggis, Depok, itu sengaja datang jauh dari kediamannya, hanya untuk menyaksikan lokasi secara langsung.
"Saya kagum aja lihat polisi, makanya saya sama kakak saya dateng ke sini. Mumpung libur panjang juga," celetuknya.