Liputan6.com, Solo - Terduga teroris Nur Solihin yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) di Bekasi, Jawa Barat, tercatat menikahi RD (25), perempuan warga Griyan Pajang Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada 2015.
"Nur Solihin merupakan warga Blora Jateng, dan menikah dengan RD warga Pajang Solo pada Desember 2015," kata Amin, salah seorang tetangga RD, di Pajang Solo, Minggu 11 Desember 2016.
Menurut Amin, sejak Nur Solihin menikah dengan RD, maka keduanya menempati rumah orang tuanya di Kapung Griyan Pajang Solo.
Advertisement
RD adalah putri dari pasangan suami istri Winarno dan Hermin (almarhum). RD merupakan anak kedua dari dua saudara. Nur Solihin bersama RD telah memiliki satu anak berusia sekitar enam bulan.
"Solihin ini diketahui orangnya tertutup dan tidak pernah sosialisasi dengan warga sekitar. Jika rumahnya ada kumpulan saja, maka dia langsung pergi meninggalkan rumah," ujar dia seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, Solihin, salah satu terduga teroris Bekasi, sering bepergian hingga malam hari, tetapi warga tidak menyangka dia terlibat kasus bom di Bekasi dan jaringan terorisme.
"Saya melihat terakhir Solihin di rumahnya, Jumat petang. Saya juga tidak mengetahui apa pekerjaan Solihin selama ini," ungkap dia.
Anak Mantu Tertutup
Lurah Pajang, Sarwoko, mengatakan RD merupakan anak dari Winarto yang tinggal di rumah Kampung Griyan, Kelurahan Pajang Solo.
"Solihin ini anak mantu Winarno. RD setelah menikah dengan Solihin tingkah lakunya juga berbeda dengan sebelumnya. Dia banyak diam dan tertutup dengan warga sekitar," ucap Sarwoko.
Menurut dia, polisi sebelum melakukan penggeledahan di rumah tersebut memanggil dirinya untuk menyaksikan atau menjadi saksi.
Barang yang berhasil diamankan polisi saat penggeledahan di rumah tersebut, menurut dia, tidak bisa dijelaskan secara rinci.
"Saya melihat salah satunya senjata tajam clurit yang diamankan oleh polisi," ungkap dia.
Selain itu, polisi juga mengamankan RD atau istri Nur Solihin untuk dimintai keterangan terkait keterlibatan suaminya soal penemuan bom terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 10 Desember 2016 kemarin.