Diduga Selingkuh, Ajudan Bupati Bogor Digerebek Warga

Saat penggerebekan, pria dari PNS tersebut hanya mengenakan celana pendek tapi tidak memakai celana dalam.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Des 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 19:00 WIB
Perselingkuhan
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor digerebek warga karena diduga telah menjalin hubungan gelap. Sepasang insan berinisial RW dan KN ini merupakan ajudan yang sehari-hari melayani Bupati Bogor, Nurhayanti.

Akibat perbuatannya, RW dilaporkan oleh istrinya, NRW, dengan tuduhan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polres Bogor, Selasa (20/12/2016).

"Saya sudah mencium kalau suami saya selingkuh dengan wanita lain sejak dua bulan lalu," kata NRW, istri RW di Mapolres Bogor.

NRW mencari tahu dan mengawasi gerak-gerik suaminya itu. Dia kaget saat mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan seorang perempuan yang sama-sama berdinas di Kantor Bupati Bogor.

"Dua hari lalu dia tidak pulang ke rumah. Saya curiga kalau dia bermalam di rumah KN," ujar dia.

Ia bersama warga lantas mendatangi rumah KN di Ciomas, Kabupaten Bogor. Sejumlah warga sempat mengetuk pintu berulangkali namun tak kunjung dibuka. Hingga tak selang lama, KN kemudian keluar dari pintu depan.

"Saat penggerebekan tadi malam, suami saya pakai celana pendek tapi tidak memakai dalaman. Kalau KN tidak mengenakan jilbab, kaos lengan pendek," ujar NRW.

Sejak menikah 2015 lalu, ia mengaku beberapa kali mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan suaminya. Bahkan tindak kekerasan itu pernah dialaminya saat sedang hamil hingga terjadi pendarahan.

"Setahu saya, KN juga pernah menjalin hubungan gelap dengan PNS di Kabupaten Bogor," ujar NRW.

Kapolres Bogor AKBP Andi Muhammad Dicky mengaku telah menerima laporan tersebut. Bahkan dia telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan.

"Kami masih mendalami kasus ini," kata dia.

Namun demikian, polisi tidak melakukan penahanan karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan. "Awalnya ada laporan kasus KDRT, tapi pada saat polisi datang ke rumah KN, ternyata kasusnya perselingkuhan," jelas dia.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti menyatakan tetap menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah. "Saya tahu ajudan saya itu siapa," ujar Nurhayanti dengan raut wajah sedih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya