Menhan Tinjau Ulang Penundaan Kerja Sama Militer RI-Australia

Menhan Ryamizard Ryacudu berencana bertemu dengan otoritas Australia terkait permasalahan kerja sama militer RI-Australia.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Jan 2017, 19:53 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 19:53 WIB
20160606- Menhan Silaturahmi dengan Warga NU-Jakarta- Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu memberikan pemaparan saat menghadiri silaturahmi bersama warga NU di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (6/6). Acara tersebut dalam rangka menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan meninjau kembali terkait keputusan ini.

"Makanya kita lihat dulu benar-benar, jangan sepihak ya. Emang gampang membatalkannya?" ujar Ryamizard di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2016).

Purnawirawan jenderal bintang empat itu berencana bertemu dengan otoritas Australia terkait permasalahan kerja sama militer RI-Australia. Rencana pertemuan yang sudah direncanakan batal karena Menteri Pertahanan Australia sedang sakit.

"Ya. Hubungan kita dengan apa, lagi baik-baik saja ya, kita lihat dulu. Jangan gegabah. Tunda enggak apa-apa. Kalau tunda kan bisa," lanjut dia.

Sementara, terkait dugaan adanya upaya mendeskreditkan Pancasila, Ryamizard membantah hal itu. Permasalahan sudah bisa ditangani dan anggota TNI yang berada di Australia juga sudah ditarik kembali ke Indonesia.

"Itu, itu kan yang yang letnan saja apa belajar bahasa, kemudian sudah ditegur, sudah dihukum itu. Intinya menjaga hubungan baiklah antarnegara. Jangan gara-gara curut-curut enggak jelas itu hubungan negara enggak bagus, enggak baik juga," Ryamizard memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya