Anies Baswedan: Posisi Menteri Itu Politis, Bukan Profesional

Anies Baswedan mengaku tidak tahu alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengganti dirinya sebagai Mendikbud.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 11 Jan 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 08:24 WIB
20170104-Kampanye Anies Sandi-HEL
Cagub DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) berbincang bersama Cawagub Sandiaga S Uno usai melakukan tatap muka dengan pemuda di GOR Jakarta Timur, Rabu (4/1). Anies Sandi memaparkan rencana pembangunan sarana olahraga. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Urun Rembuk Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) dan Cagub DKI di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa malam.

Dalam kesempatan tersebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mendapat dukungan dari Iluni UI untuk maju memimpin Jakarta. Namun, pihak Iluni juga menanyakan perihal rekam jejak Anies.

"Kenapa Bang Anies dalam tanda kutip dipecat jadi menteri? Apakah karena prinsip, pencapaian, atau apa? Ini sangat penting karena kita akan melihat Bang Anies sebagai calon Gubernur Jakarta dan harus melihat track record terakhirnya," tanya Ketua Iluni UI Arief Budhy Hardono di lokasi, Selasa 10 Januari 2017.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Anies mengaku tidak tahu alasan Presiden Jokowi mengganti dirinya. Namun, Anies menyatakan jika dirinya telah menerima keputusan tersebut.

"Pertama, kenapa diberhentikan jadi menteri dan jawabannya wallahualam. Betul, saya juga tidak tahu dan saya tidak tanya. Kenapa saya tidak tanya, yang sedang berbicara adalah seorang kepala negara berbicara dengan menteri di sebuah negara. Saya ingin menjaga adab," tegas Anies.

"Prinsip saya, di sini senang, di sana senang. Mau ditugasin di mana saja saya siap. Keputusan itu adalah keputusan yang membebaskan buat saya. Karena kemudian saya bisa kembali melakukan begitu banyak aktivitas," imbuh Anies.

Walau demikian, dia juga sempat mempertanyakan titik kesalahannya ketika menjabat sebagai menteri. Ia pun mempersilakan seluruh anggota Iluni UI untuk melihat kembali kinerjanya.

"Hanya saja, saya perlu sampaikan, posisi menteri bukan posisi profesional. Kalau profesional, maka ukurannya kinerja profesional. Menteri adalah posisi politis. Karena itu pertimbangan Presiden tentu pertimbangan politis. Itu harus kita maklumi," jelas Anies.

Game Anies-Sandiaga

Sementara itu, Andreas Wijaya, salah satu alumnus Fakultas Ilmu Komputer UI yang mewakili Iluni UI, menyerahkan secara simbolis aplikasi game khusus pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Ini sebagai bentuk dukungan Iluni UI kepada pasangan calon tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya bersama dengan teman-teman di komunitas alumni muda UI juga beberapa teman-teman di IPB, sedang dan akan menyelesaikan game yang akan kita titipkan kepada Pak Anies," ujar Andreas.

Dia menjelaskan, game tersebut dibuat sebagai sarana edukasi warga Jakarta. Selain itu, ia juga memaparkan alasan mengapa Iluni UI menjadikan Anies-Sandiaga sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang mereka dukung.

"Kami percaya bahwa mereka bisa merepresentasikan golongan kami sebagai pemanfataan ekonomi digital. Nah, saya menghadirkan 50 detik seperti apa gamenya. Insya Allah akan kita launching akhir pekan ini. Aplikasi terbaik untuk memeriahkan Pilkada DKI ini," papar Andreas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya