Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutuk aksi kekerasan yang menyebabkan tiga mahasiswa Mapala UII (Universitas Islam Indonesia) meninggal dunia. Jokowi menegaskan tidak boleh lagi ada kekerasan apapun alasannya.
"Di manapun yang namanya pendidikan dasar itu latihan yang terukur, bukan kekerasan, apalagi sampai menyebabkan kematian. Itu sudah masuk ke kriminal," tegas Jokowi di Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (27/1/2017).
Kematian tiga mahasiswa UII itu terjadi saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Saat latihan yang dilakukan di Hutan Tlogodringo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tiga mahasiswa Mapala UII mengalami kekerasan fisik hingga meninggal.
Advertisement
Jokowi menegaskan, kekerasan semacam ini tidak boleh terjadi lagi di lingkungan perguruan tinggi. Terlebih, kekerasan dilakukan dengan kedok latihan atau satu kegiatan tertentu.
"Di perguruan tinggi dan institut manapun tidak boleh yang namanya pelatihan dengan kekerasan seperti itu," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengecam keras segala tindak kekerasan yang terjadi terhadap mahasiswa Mapala UII. Ia pun meminta agar pelaku yang terbukti bersalah ditindak tegas.
"Saya tegaskan kekerasan tidak boleh lagi ada. Ini harus diberantas sampai akar-akarnya. Untuk pelaku, jika terbukti harus ditindak seadil-adilnya dan seberat-beratnya. Mahasiswa yang terlibat perlu diperiksa. Peristiwa ini sudah menjatuhkan marwah dunia pendidikan kita," ungkap mantan Rektor Universitas Diponegoro tersebut di Yogyakarta, kemarin.