Massa Lempari Kapal Patroli Bea Cukai Kepri dengan Bom Molotov

Kapal Patroli Bea Cukai diserang puluhan orang yang melempari bom molotov bertubi-tubi.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jan 2017, 08:13 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2017, 08:13 WIB
Ilustrasi Kapal Bea Cukai
Ilustrasi Kapal Bea Cukai

Liputan6.com, Batam - Kapal Patroli BC-10002 milik Bea Cukai Kepulauan Riau diserang puluhan orang yang diduga pengawal KM Nur Aflah GT 22 yang mengangkut sekitar 700 karung pakaian bekas atau ballpress asal Malaysia.

Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kepri) R Evy Suhartantyo mengatakan insiden penyerangan tersebut terjadi ketika BC-10002 mencegat kapal tersebut di perairan Tanjung Jumpul pada Sabtu dini hari.

"Diduga massa bayaran itu mengawal kapal tersebut, dan mengadakan perlawanan secara brutal dengan melemparkan bom molotov atau mercon secara bertubi-tubi ke arah Kapal Patroli BC-10002," kata Evy di Tanjung Balai Karimun, Sabtu 28 Januari 2017, seperti dilansir dari Antara.

Evy Suhartantyo menjelaskan, insiden penyerangan tersebut berlangsung selama sekitar 1,5 jam, mulai pukul 03.30 hingga 05.00 WIB. Jumlah massa yang diperkirakan sekitar 50 orang itu berupaya keras mencegah kapal milik bea cukai merapat ke lambung KM Nur Aflah.

"Saat petugas hampir berhasil menguasai kapal tersebut, ABK KM Nur Aflah memilih untuk membakar kapal mereka sendiri, dan kemudian melarikan diri dengan terjun ke laut," ujar Evy.

Kapal BC-10002, dibantu Kapal BC-20002 akhirnya berhasil menguasai keadaan. Seluruh ABK dan massa yang berjumlah sekitar 51 orang yang sempat terjun ke laut juga berhasil diselamatkan dan diamankan.

"Massa dibagi dua, 24 orang diangkut dengan Kapal BC-20002 dan 26 orang dengan Kapal BC-10002," katanya lagi.

Seluruh ABK dan massa tersebut dibawa dan diserahterimakan ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Belawan, Medan, Sumatera Utara, demikian R Evy Suhartantyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya